COVID-19 di Kudus Naik Pascalebaran, Kapolda dan Pangdam Turun Tangan

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfi.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

VIVA – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mencatat lonjakan kasus COVID-19 yang cukup tajam pascalebaran 2021.  

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Dari data yang terpantau di corona.kuduskab.go.id, Kamis, 27 Mei 2021, ada penambahan 89 kasus baru positif COVID-19. 

Angka ini menambah jumlah kasus baru pascamasa libur lebaran sehingga melampaui angka 800 kasus baru. Hampir semua rumah sakit di Kudus ruang perawatannya terisi pasien. Bahkan di RSUD Kudus, banyak pasien yang antre di luar ruang IGD. Lonjakan tajam ini membuat banyak pihak memberi atensi pada daerah ini. 

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Kapolda Jawa Tengah dan Pangdam IV Diponegoro pun turun langsung ke Kudus untuk menggerakkan personel ikut membantu penanganan.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi meminta Forkopimda Kudus tidak ragu melakukan upaya tegas untuk mencegah penularan COVID-19.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

“Jangan ragu untuk menutup tempat kerumunan seperti tempat wisata, makam, tradisi, dan kegiatan lain," kata Irjen Luthfi.

Ia menambahkan, untuk menekan angka COVID-19 di Kudus, Polda Jateng menurunkan tim kedokteran dan kesehatan Polda untuk membantu tenaga kesehatan di sana.

“Polda Jateng juga siap bantu dorong tenaga Brimob sesuai kebutuhan untuk Pemda Kudus, kami juga akan bantu sebanyak velbed dan tenda bila dibutuhkan dan sesuai permintaan. Khususnya kampung zona merah silakan bentuk kompi/pleton petugas gabungan," ujarnya.

Kapolda imbau kepada Warga yang dinyatakan positif dan melakukan isolasi mandiri agar tetap menjaga kesehatan diri sendiri dan tidak keluyuran.

Terjadinya lonjakan angka COVID-19 di Kudus diperkirakan karena saat Idul Fitri banyak warga melakukan anjangsana kepada keluarga dan tetangga tanpa mengindahkan protokol kesehatan, pengunjung tempat wisata meningkat, dan peziarah yang tak terbendung.

Sampai saat ini, menurut Bupati Kudus HM Hartopo, tempat wisata yang  langgar prokes sudah dilakukan penutupan dan pembatasan jumlah pengunjung. 

Laporan Teguh Joko Sutrisno (tvOne/ Semarang, Jateng)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya