Pencarian 3 Wisatawan Tenggelam di Pantai Bengkung Malang Diperluas
- Antara
VIVA – Pencarian korban tenggelam di Pantai Batu Bengkung, Gedangan, Kabupaten Malang terus dilakukan tim gabungan hingga Kamis, 27 Mei 2021. Sebelumnya, 6 wisatawan yang juga mahasiswa tergulung ombak sesaat setelah berswafoto dengan latar sunrise di sebuah bukit di pantai Batu Bengkung.
Dari 6 wisatawan yang tergulung ombak, 2 di antaranya ditemukan meninggal dunia yakni Azizah Zahiro Abdul Latif (21), rombongan mahasiswa Institut KH Abdul Chalim dan Linda Pravita Sari (26), rombongan Kota Mojokerto. Satu korban Aprilia, kondisinya kritis. Saat ini, dalam perawatan di rumah sakit RSSA Kota Malang, rombongan dari Mojokerto Kota
"Hari ini akan kembali kita lakukan upaya pencarian pada si korban. Kita sudah mendirikan pos penanggulangan, pos pencarian di Pantai Bengkung, dengan melibatkan seluruh instansi terkait yang ada di Malang Selatan, mulai dari Pol Air, Pos AL, Koramil dan paling penting dibantu oleh tim dari Basarnas dan Sar," kata Kapolres Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi, Hendri Umar.
Sementara itu, tiga wisatawan yang belum diketemukan adalah, Maulana Muhammad Al-Farizi (20), Fikri (20) dan Dimas Riza Nurul Hakim (21). Korban tenggelam berasal dari tiga rombongan berbeda. Masing-masing dari Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto dan Kota Batu.
Hendri Umar mengatakan, pencarian diperluas hingga 5 Mil dari TKP 6 wisatawan tenggelam. Bahkan, Basarnas Surabaya telah membawa peralatan canggih untuk menunjang proses pencarian terhadap korban tenggelam.
"Bahkan sudah hadir langsung dari Basarnas provinsi untuk membawa peralatan yang diperkirakan bisa menunjang. Sehingga proses pencarian korban yang belum ditemukan ini bisa segera ditemukan. Pencarian diperluas sekitar 5 Mil, kan nanti disesuaikan dengan kapal yang sudah disediakan Basarnas," jelas Hendri.
Hendri menuturkan soal kelalaian penjaga pantai atau pengelola pantai Bengkung, polisi belum bisa menyimpulkan. Sebab, pengamatan polisi di lapangan pengelola pantai sudah memasang sejumlah rambu-rambu atau papan peringatan bagi wisatawan yang mendekati garis pantai.
"Kalau itu saya belum bisa menyimpulkan, nanti. Kita evaluasi, kemarin saya lihat di beberapa pelosok pantai itu, ada papan peringatan untuk tenang untuk berhati-hati, jadi memang karena ombaknya besar, kemudian posisi pantai," tutur Hendri.