Waduh, Kasus COVID-19 di Kendal Naik 200 Persen Usai Lebaran

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay.
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Usai Lebaran lonjakan kasus COVID-19 yang naik tajam di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Data Dinas Kesehatan Kendal pada Selasa 25 Mei 2021 terdapat 325 kasus aktif yang dirawat maupun isolasi mandiri. 

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Berdasarkan data itu, maka angka tersebut melonjak tajam dibanding pada hari Lebaran atau Kamis 13 Mei 2021 lalu yang mana ada 124 kasus aktif. Itu artinya ada penambahan 201 kasus aktif COVID-19 usai Lebaran 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Kendal Ferinando Rad Bonay mengatakan, jika dihitung perbandingan penambahan kasus positif COVID-19 sejak awal Mei hingga H-1 Lebaran atau Rabu (12/5), terdapat 104 kenaikan kasus positif.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Kemudian, lanjut dia, jika dihitung sejak 13 Mei hingga 25 Mei terdapat 301 penambahan kasus positif COVID-19.

"Itu artinya, jika dibandingkan sebelum Lebaran dengan pasca Lebaran dengan jangka waktu yang sama, ada kenaikan hingga 200 persen kasus positif COVID-19," jelas Ferinando di kantornya, Rabu 26 Mei 2021.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Ia menambahkan, ada beberapa klaster yang membuat lonjakan kasus positif di Kendal. Klaster dengan angka kasus positif terbanyak adalah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kendal, yaitu 189 kasus. Kemudian dari klaster tarawih di Desa Ngareanak Kecamatan Singorojo ada 19 kasus.  

"Kita sekarang menyiapkan kembali Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Kendal sebagai tempat isolasi. Kemudian kita kirim obat-obatan yang dibutuhkan di klaster-klaster tersebut bagi mereka yang menjalani isolasi mandiri," kata Feri.

Sebagai langkah lanjutan, tambah Feri, pihaknya terus melakukan upaya tracing terhadap kontak erat mereka yang sekarang dirawat maupun isolasi mandiri.

"Kita tes antigen, jika positif langsung kita lakukan PCR, termasuk melakukan PCR terhadap orang yang memiliki kontak erat dengan orang yang dinyatakan positif, karena PCR hasilnya lebih akurat," jelasnya.

Laporan kontributor tvOne: Teguh Joko Sutrisno/Semarang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya