Kisruh Ganjar-PDIP, Sekjen: Nama Capres Hak Prerogatif Megawati

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • Youtube PDIP

VIVA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan saat ini partainya tengah berkonsentrasi membantu Presiden Jokowi menghadapi pandemi COVID-19. Bagi Hasto, isu belakangan yang mencuat mengenai capres-cawapres bukan lah hal utama yang dibahas.

Banyak Anomali di Pilkada 2024, Megawati Bakal Sampaikan Sikap Politik

Hasto menyebut saat ini lah masyarakat bergotong royong saling mengingatkan dan saling membantu agar rantai penularan virus bisa ditekan.

"Banyak yang under estimate terkait dampak pandemi. Bahkan ada yang menganggap remeh. Laporan struktur partai dari akar rumput menyimpulkan bahwa dampak pandemi terhadap kehidupan perekonomian sangat nyata. Perhatian seluruh pihak untuk mengatasi dampak perekonomian ini sangat penting dan menjadi prioritas utama," kata Hasto dalam keterangannya yang diterima VIVA, Senin 24 Mei 2021.

Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies

Terkait kontestasi Pemilu 2024, Hasto bilang, partainya telah memberikan kewenangan dan mandat kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terkait penentuan nama-nama capres atau cawapres mendatang. Dan itu merupakan hak prerogatif dan disepakati bersama saat Kongres.  

Maka, lanjut Hasto, pilihan terbaik saat ini adalah seluruh kader partai di seluruh jajaran tiga pilar organisasi melakukan konsolidasi secara menyeluruh.

Pernyataan Soal Partai Coklat Gerak di Pilgub Sumut Dinilai Bikin Masa Tenang Tak Nyaman

"Konsolidasi Partai juga menyangkut aspek ideologi, politik, program, kader, dan konsolidasi sumber daya. Konsolidasi ideologi agar bangsa Indonesia semakin kokoh dengan Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa, sehingga Presiden RI yang akan datang tidak akan dibebani oleh persoalan tersebut," ucap politisi asal Yogyakarta tersebut.

"Struktural Partai, kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta pimpinan legislatif bersama-sama berjuang dalam spirit gotong royong untuk rakyat. Semua wajib pro aktif sebagai kader Partai," sambungnya.

Hasto juga menyampaikan, kepada seluruh kader untuk merapatkan barisan. Jelang Pemilu 2024, sudah terlihat gelagat-gelagat banyak pihak yang disebutnya melakukan dansa politik. Hasto menegaskan, jangan memberi peluang bagi siapa pun dari luar partai mecah belah kekuatan dan soliditas PDIP.

“Partai dengan memberikan hak prerogatif kepada Ketua Umum Partai telah berhasil mengantar Pak Jokowi sebagai Presiden, dan kini memasuki periode kedua untuk Indonesia yang lebih maju. Terus bergerak ke bawah bersama rakyat, sehingga ketika tiba momentum politik bagi Ibu Megawati untuk mengambil keputusan, seluruh kader partai telah mengakar dalam semangat kolektivitas untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia," kata Hasto.

Sebelumnya diberitakan, politisi PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditegur keras oleh Bambang Wuryanto. Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP itu melontarkan sindiran keras ke Ganjar yang kelewatan dan jangan sok merasa pintar.

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini menyampaikan hal tersebut karena juga membenarkan Ganjar tidak diundang dalam acara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024.

"Tidak diundang! (Ganjar Pranowo, red) 'wis kemajon' (kelewatan), 'yen kowe pinter, ojo keminter' (bila kamu pintar, jangan sok pintar-red)," kata Bambang dalam siaran persnya seperti dikutip dari Antara, Minggu, 23 Mei 2021.

Dalam keterangannnya Bambang yang juga Ketua DPD PDIP Jateng menyindir Ganjar yang berambisi maju di Pilpres 2024. Namun, cara politik Ganjar seperti meninggalkan norma kepartaian. 

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo enggan mengomentari polemik dirinya dengan sejumlah elite PDIP di tingkat wilayah maupun pusat, buntut ketidakhadirannya pada acara pengarahan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, di kantor PDIP Jawa Tengah, Sabtu pekan lalu.

"Heleh, koyok ngono ditakonke, aku ki wong Jawa kok yo," kata Ganjar di Semarang, Senin. Maknanya, hal seperti itu mengapa ditanyakan, sebagai suku Jawa jika tidak diundang maka dia tidak datang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya