Siber Polisi Panggil Dirut BPJS Kesehatan soal 279 Juta Data Bocor

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi
Sumber :
  • Humas Polri

VIVA – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber atau Dirtipidsiber tengah menyelidiki dugaan kebocoran 279 juta data pribadi warga negara Indonesia (WNI) dengan meminta klarifikasi sejumlah pihak.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Adriansyah saat dikonfirmasi, di Jakarta, Minggu, mengatakan dirinya telah memerintah Dirtipidsiber untuk melidik dugaan kebocoran data WNI tersebut.

"Sejak isu bergulir saya sudah perintahkan Dirtipidsiber untuk melakukan lidik hal tersebut," ungkap Agus.

Baca juga: Tak Diundang Puan, Ganjar Ternyata Ketemu Megawati di Jakarta

Menurut Agus, saat ini pihaknya tengah menyiapkan administrasi penyidikan (Mindik) sebagai dasar hukum anggotanya melaksanakan tugas di lapangan.

"Sedang dipersiapkan administrasi penyidikan untuk legalitas pelaksana anggota di lapangan," ujarnya.

Selain itu, lanjut Agus, upaya penelusuri kebocoran data pribadi WNI tersebut juga dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, BPJS Kesehatan, serta Direktorat Jenderal Dukcapil, Kemendagri.

"Saat ini dari Kominfo, Kependudukan dan BPJS sedang mendalami hal kebocoran tersebut," katanya.

Bagaimana Cara Mencetak Kartu BPJS Kesehatan yang Terdaftar? Ikuti Langkah Ini

Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Siber Brigjen Pol Slamet Uliandi menyebutkan akan meminta klarifikasi Direktur BPJS Kesehatan terkait kebocoran data tersebut. "Saya panggil klarifikasi Senin (24/5) Dirut BPJS Kesehatan," kata Slamet.

Belakangan ini publik kembali menerima kabar kebocoran data pribadi. Sebanyak 1.000.002 data pribadi yang kemungkinan adalah data dari Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan diunggah (upload) di internet.

Cerita Benny Mamoto Sempat Mandek Karir di Polri Usai Tangkap Atasannya Jenderal Bintang Tiga

Akun bernama Kotz memberikan akses download (unduh) secara gratis untuk file sebesar 240 megabite (Mb) yang berisi 1.000.002 data pribadi masyarakat Indonesia.

File tersebut dibagikan sejak 12 Mei 2021. Bahkan, dalam sepekan ini ramai menjadi perhatian publik. Akun tersebut mengklaim mempunyai lebih dari 270 juta data lainnya yang dijual seharga 6.000 dolar Amerika Serikat. (ant)

Brigjen Yuyun Ungkap Pesan Kapolri ke Jajaran Polda Lampung Jelang Pilkada
Megawati Nampak Menangis Ketika Berziarah ke Makam Imam Bukhari

Tangis Megawati Soekarnoputri Pecah saat Berdoa di Makam Imam Bukhari

Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri tidak kuasa menahan haru saat berziarah ke makam Imam Besar Al Bukhari di Desa Khartang, Samarkand, Uzbekistan. Mega juga berdoa.

img_title
VIVA.co.id
21 September 2024