90 Rumah di Malang Rusak Akibat Gempa Magnitudo 6,2 di Blitar

Plafon rumah milik warga terkena dampak gempa 6,2 magnitudo di Blitar.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur merusak 90 rumah di Kabupaten Malang. Titik episentrum gempa berada di laut dengan koordinat 8,63 Lintang Selatan (LS) dan 112,34 Bujur Timur (BT) atau 57 kilometer tenggara, Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 kilometer.

H-1 Pencoblosan Pilkada, 794 Rumah di Medan Terendam Banjir

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, jumlah 90 rumah yang rusak tersebar di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Warga saat ini diimbau tetap tenang dan menghindari bangunan rusak dan retak akibat gempa.

"Kerusakan rumah total 90 unit. Rusak ringan 66 unit, rusak sedang 17 unit, rusak berat 4 unit," kata Sadono, Sabtu, 22 Mei 2021.

Kucing Buang Air Sembarangan? 7 Trik Jitu Usir Kucing dari Rumah Anda!

Baca juga: Sebelumnya Berjam-jam, Kini Pembuatan Dapem Taspen Selesai 10 Menit

Sadono mengatakan, selain rumah terdapat fasilitas umum yang rusak. Jumlahnya, mencapai 17 unit. Terdiri dari, fasilitas kesehatan 13 unit, rumah ibadah rusak 3 unit dan fasilitas umum 1 unit.

7 Cara Cepat Membasmi Kutu Kasur agar Tidak Kembali Lagi!

"Sampai saat ini kami masih melakukan koordinasi lintas sektor, mendata dampak awal gempa. Kami juga masih melakukan assesment dan mendirikan posko darurat gempa," ujar Sadono.

Sementara itu, setelah gempa pertama terjadi gempa susulan di Blitar, Jawa Timur dengan magnitudo 3,1 pada pukul 20.15 WIB, Jumat 21 Mei 2021. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi gempa masih berada di laut.

Namun, koordinat lokasi gempa sedikit bergeser ke posisi 9,01 Lintang Selatan (LS) dan 112,31 Bujur Timur (BT). Pusat gempa susulan ini berada di 98 km tenggara Kabupaten Blitar, dengan kedalaman 50 kilometer.

Banjir di beberapa titik Jakarta (Foto ilustrasi)

BPBD Imbau Warga DKI Jakarta yang Tinggal di Tepi Sungai Waspada Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan adanya kenaikan ketinggian air di Pos Pantau Depok. Ketinggian air mencapai 230 cm dalam status siaga 3.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024