Cerita Megawati, Bung Karno Memerdekakan Dunia Termasuk Palestina

Megawati Menatap Patung Bung Karno di Lemhanas
Sumber :

VIVA – Patung proklamator yang juga Presiden RI pertama, Soekarno atau yang akrab disapa Bung Karno, dipajang di depan Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). Patung itu diresmikan dan dihadiri Presiden RI kelima yang juga putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri.

Palestina: Upaya Beberapa Negara untuk Melindungi Israel Cerminan Rasisme Ekstrem

Mewakili keluarga, Megawati menyampaikan terima kasih karena keberadaan patung ayahnya tersebut.

“Kami Keluarga Besar Bung Karno mengucapkan beribu terima kasih atas dibuatnya patung Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia, proklamator, pahlawan nasional,” kata Megawati dalam pidatonya di acara peresmian patung Bung Karno, Gedung Lemhanas, Jakarta, Kamis 20 Mei 2021.

Sekjen PBB Sebut Pembantaian Israel terhadap Warga Gaza "Mengerikan dan Tak Termaafkan"

Baca juga: Wamenkumham: Selain Allah Tak Ada yang Adil

Keberadaan patung Bung Karno ini, diharapkan dapat menginspirasi para generasi penerus sekarang dan ke depannya kelak. Memang dulu Bung Karno yang menggagas dan meresmikan Lemhanas. Yang merupakan lembaga pendidikan bagi para calon pemimpin bangsa. Oleh karenanya, bentuk patung diwujudkan dalam bentuk Soekarno sedang membaca buku.

Petinggi EU: Dalam Pandangan Orang Eropa, Nyawa Warga Palestina Dianggap Tidak Bernilai

Megawati berkisah, bagaimana dengan membaca Bung Karno melahirkan konsep kemerdekaan. Tidak hanya untuk bangsanya sendiri, tapi juga untuk negara-negara lain dan bahkan untuk kawasan lain. Baik itu Palestina, hingga negara-negara di kawasan Asia-Afrika yang kemudian pada 1955 lahir Konferensi Asia Afrika (KAA).

“Bung Karno seorang yang senang membaca buku, oleh sebab itu, terinspirasi dan tergerak melahirkan gagasan dan kebijakan revolusioner, bukan hanya bagi kemajuan bangsa Indonesia, tapi bagi terwujudnya gerak kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika, hingga perdamaian dunia,” kata Ketua Umum PDI Perjuangan itu.

Sekadar diketahui, patung yang diresmikan itu mengacu pada patung Bung Karno di Museum Blitar. Sementara di Lemhannas. dibuat lebih besar dengan teknik karakter monumental oleh seniman dari Yogyakarta, bernama Dunadi. Ukuran patung mencapai 4 meter yang terdiri dari bahan logam campuran seperti tembaga, kuningan, timah, seng sari dan memiliki berat kurang lebih dua ton.

Megawati lantas menggambarkan patung itu memiliki dudukan yang ternyata memiliki makna mendalam. Pertama, segi empat dan segi lima bermakna tahun kemerdekaan. Kedua, segi delapan bermakna bulan kemerdekaan, ketiga segi dudukan patung berjumlah tujuh belas yang bermakna tanggal kemerdekaan.

Menurut Megawati, Bung Karno selalu berpesan agar semua anak bangsa terus mengingat akan perjuangan mencapai kemerdekaan dan mempertahankannya.

“Saat ini, tugas kita bukan hanya mempertahankan kemerdekaan, tapi mengisi kemerdekaan dengan kontribusi positif sesuai dengan bidangnya masing-masing, demi kemajuan bangsa,” kata Megawati.

Dalam konteks itu, lanjut Megawati, saat ini kita tengah menghadapi pandemi COVID-19 yang sangat memberikan dampak luar biasa pada kehidupan. Megawati pun mengajak semua rakyat Indonesia tetap meyakini Tuhan Yang Maha Kuasa tidak akan memberi ujian melebihi kemampuan hambanya. Dan tak lupa, kerja keras mengisi dan mempertahankan kemerdekaan bakal tercapai jika semuan anak bangsa bersatu atau diistilahkan pada era kekinian dengan sebutan kolaborasi.

“Semua ini pasti bisa kita lalui dengan disiplin dan kerja keras, bergotong royong, atau yang dikenal generasi muda sebagai kolaborasi, saling meringankan beban, melaksanakan kegotong royongan secara nyata, sebagai nilai luhur yang memang sudah lama hidup, dan akan terus hidup dalam jiwa bangsa Indonesia,” tutur Megawati.

Turut hadir pada peresmian patung Bung Karno, Megawati bersama putrinya yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dari Lemhannas, terlihat ikut Gubernur Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo, Wakil Gubernur Lemhanas Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan, Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Purwadi Arianto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya