Ada di Jawa Timur, Pekerja Migran dari Malaysia Bawa Mutasi COVID-19

Menkes Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • Youtube/Sekretariat Presiden

VIVA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kabar terbaru mengenai mutasi baru COVID-19 yang lagi - lagi masuk ke Tanah Air. Mutasi baru itu teridentifikasi oleh dua orang yang merupakan pekerja migran dari Malaysia.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

"Minggu lalu kita ketemu dua lagi mutasi baru, dua-duanya terjadi di Jawa Timur," kata Budi, Senin 17 Mei 2021.

Budi menjelaskan, kedua pekerja migran itu membawa satu mutasi COVID-19 dari Afrika Selatan dan satu lagi mutasi dari London, Inggris. Untuk itu, dirinya meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.

Israel Mungkin Sewa Pengganti UNRWA untuk Kirim Bantuan ke Gaza, Menurut Media

Baca juga: Intip Bisnis Cucu Kimia Farma yang Direksinya Dipecat Erick Thohir

Terlebih para aparatur di lapangan agar betu  betul memantau pergerakan mutasi baru virus ini yang datang dari berbagai negara. Karena tingkat penularan mutasi virus baru-baru ini lebih cepat.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

"Untuk teman-teman di daerah. Pastikan protokol kesehatannya dijaga, memakai masker, kepada daerah, polda, pangdam untuk PPKM agar dijalankan sebaik mungkin," kata eks bos Bank Mandiri tersebut.

Sekadar diketahui, mutasi Virus Corona adalah perubahan materi genetik virus yang mempngaruhi stuktur dan kinerja dari virus tersebut. Hal ini menyebabkan munculnya beberapa mutasi di berbagai negara dan negara.

Negara pertama yang melaporkan adanya varian baru dari COVID-19 adalah Inggris. Dengan didapatkan penelitian bahwa tingkat penularannya 70 persen lebih cepat.

COVID-19 sendiri merupakan salah satu anggota dari virus di mana virus sendiri memiliki ciri-ciri mereplikasikan diri lebih banyak dan makin lama makin besar jumlahnya. Virus sendiri adalah bagian dari makhluk hidup yang metaorganisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dengan menggunakan hewan hamster menunjukkan virus yang melakukan mutasi jauh lebih besar 10 kali lipat menginfeksi daripada yang tidak bermutasi. Sehingga inilah alasan mutasi COVID-19 dapat menyebabkan jumlah kasus lebih banyak daripada virus COVID-19 yang pertama kali mewabah.

Sudah beberapa negara yang melaporkan adanya mutasi COVID-19 ini dengan berbagai nama seperti Inggris dengan nama B117, Afrika Selatan dengan nama B1351, dan B1617 yang merupakan mutasi Covid-19 di India.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya