Pantai Ditutup, Banana Boat di Pantai Carita Disita Polair

Suasana Pantai Carita, Banten tahun 2018. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • U-Report

VIVA - Sebuah video beredar di Whatsapp berisikan kapal Satpolair Pandeglang membawa speed boat di Pantai Carita. Kemudian, ada penghadangan di laut oleh beberapa kapal penarik speed boat.

Sengaja Datang dari Jakarta, Pria Usia Senja Ini Senang Bisa Ikut Festival OWS 2024 di Bali

Salah satu pemiliknya, Aan, mengaku speed boat miliknya tiba-tiba diambil oleh personil Satpolair Polres Pandeglang.

"Tiba-tiba banana kan main tarik-tarik aja, sebagian (banana yang diambil)," kata Aan, kepada awak media, Minggu, 16 Mei 2021.

Tak Perlu Bingung Cari Tempat Kuliner Seafood dengan Pesona Sunset, Pantai Jimbaran Pusatnya

Menurutnya, jika pantai tidak dibuka, maka dia tak akan mengoperasikan wahana banana boat miliknya karena pada Jumat-Sabtu, 14-15 Mei 2021, wisata masih bisa dibuka. Namun pada Sabtu malam, 15 Mei 2021, Pemprov Banten tiba-tiba mengeluarkan surat agar seluruh destinasi wisata ditutup.

"Situasi kan lagi COVID, kita juga tahu. Ya kalau mau ditutup ya ditutup semua, ya kita juga ngerti kok, nanti pantai ini enggak dibuka, tapi kan dibuka," ujarnya.

Adinda Akui Besarnya Ombak di Pantai Jimbaran Jadi Kendala di Kejuaraan 2nd SEA OWS 2024

Baca juga: Tolak Penutupan Wisata, Pengelola dan Pedagang Pantai Carita Demo

Kasatpolair Polres Pandeglang menyita speed boat lantaran terbitnya surat instruksi gubernur (Ingub) yang memerintahkan seluruh destinasi wisata tutup agar tidak terjadi penyebaran virus corona.

Banana boat yang disita karena masih beroperasi di tengah laut. Meski begitu, barang tersebut tidak dibawa ke Mapolair, namun ditaruh di pinggir pantai agar tidak lagi digunakan.

"Diamankan, bukan dibawa, sebetulnya itu masih di sekitaran situ, cuma dilarang untuk digunakan lagi. Karena kalau masih berada di tengah, itu nanti mereka gunakan terus, karena pantai kan sudah ditutup, aktivitas masyarakat di banana boat masih berjalan terus," kata Kasat Polair Pandeglang, AKP Dwi Hary Bagyo, melalui selulernya.

Saat menyita banana boat di tengah laut, Dwi mengakui ada yang memprovokasi karena terjadi salah paham. Kini, semua sudah saling mengerti dan bisa memahami.

"Beberapa ada yang memprovokasi, ternyata teman-teman kita juga, setelah melihat saya, alhamdulillah. Akhirnya dilepas lagi, sebetulnya tidak ada masalah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya