Wisatanya Ditutup, Masyarakat Cikoromoy Banten Demo
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA - Masyarakat di sekitar pemandian alam Cikoromoy, Kabupaten Pandeglang, Banten, menolak lokasi wisata desanya ditutup oleh pemerintah. Alasannya, wisata tersebut menjadi mata pencaharian utama warga setempat untuk bertahan hidup agar dapur mereka tetap ngebul di tengah badai COVID-19.
Menurut warga setempat yang juga pedagang dan ikut berdemonstrasi mengatakan kalau kondisi di Pandeglang tidak bisa disamakan dengan Jakarta yang banyak terjangkit corona.
"Demo tadi, demo penutupan wisata, terus pada ngerugi itu penduduknya, pedagang kecil-kecilan. Demo katanya corona, di sini corona aman-aman aja. Tidak bisa disamakan dengan Jakarta, di Jakarta kumpul aja enggak boleh," kata warga setempat kepada awak media, Sumarnah, Minggu, 16 Mei 2021.
Baca juga: Dilarang Wisata, Wanita Cantik Marah-marah
Menurut Sumarnah, banyak warga sekitar Cikoromoy yang meminjam modal untuk berdagang makanan dan minuman ringan. Mereka hanya meraup untung lumayan besar saat libur panjang dan momen tertentu saja.
Jika tidak bisa berdagang, mereka bingung untuk membayar utang. Bahkan tidak tahu bagaimana menghidupi keluarganya.
"Kan pinjem modal gitu, ada yang Rp5 juta, ada yang Rp10 juta, dibayarnya setelah lebaran satu minggu gitu. Demo gitu, menolak ditutup, untuk mencari dana ada tanggungan. Enggak semua orang sini kaya, orang miskin kayak emak gini, cuma bisa dagang kecil-kecilan gini," katanya.
Polisi yang berjaga di lokasi pemandian alami itu mengaku hanya melaksanakan peraturan sesuai instruksi Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH). Terkait demo warga yang menolak destinasi wisata kampungnya ditutup, sedang dilakukan mediasi dengan pemerintah daerah.
"Sama kita kan ditutup sesuai peraturan yang sudah baku. (Warga) enggak mau (ditutup) penginnya buka terus. Udah (musyawarah), keputusannya bareng kepala Dinsos tadi. Kalau kita sesuai aturan yang berlaku," kaya Kapolsek Cimanuk, AKP Apuy.