Lumpur Tebal Hambat Pencarian Korban Perahu Terbalik di Kedung Ombo

Tim Basarnas terus mencari korban perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo.
Sumber :
  • Basarnas Semarang.

VIVA - Proses pencarian 2 korban perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo yang masih belum ditemukan terkendala jarak pandang di dalam air. Hal itu disebabkan kedalaman yang mencapai 25 hingga 30 meter, serta tebalnya endapan lumpur yang membuat air waduk menjadi keruh.

Humas Basarnas Semarang, Zulhawaray, yang berada di lokasi mengatakan proses pencarian tetap terus dilakukan dengan mengerahkan penyelam dari Basarnas maupun dari Ditpolairud Polda Jateng.

"Visibilitasnya nol mas. Penyelam sulit melihat di kedalaman. Di dasar itu ketebalan lumpurnya sampai 40 sentimeter, sehingga air waduh menjadi keruh, pandangan sulit," kata Humas Basarnas Semarang, Zulhawary, saat dihubungi VIVA.co.id.

Baca juga: Perahu Wisata Terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali, 9 Hilang

Meski begitu, lanjutnya, pencarian masih terus dilakukan dengan berbagai cara untuk mencari dua korban yang masih belum ditemukan tersebut.

"Penyelam dari Basarnas, juga Polairud Polda Jateng masih terus menyelam dengan cara meraba-raba di dasar waduk. Tadi juga sudah dilakukan pencarian dengan drone underwater, tapi tersangkut jaring," kata Zulhawary.

Seperti diberitakan, perahu yang mengangkut 20 wisatawan di Waduk Kedung Ombo Boyolali terbalik setelah ada penumpangnya berfoto selfie di bagian sisi perahu. Akibatnya, perahu oleng dan terbalik. 20 orang yang berada di kapal tercebur di air berkedalaman 30 meter.

7 orang yang sebagian besar anak-anak ditemukan dalam kondisi meninggal, 2 orang masih belum ditemukan, sedangkan 11 lainnya selamat.

Kesaksian Sandiaga Uno Lihat Kapal Pinisi Monalisa yang Tenggelam di Perairan Pulau Komodo

Dua orang yang masih belum ditemukan adalah Niken Safitri, berumur 8 tahun asal Grobogan, dan Jalal, balita berumur 1,5 tahun asal Boyolali.

Berikut adalah identitas korban yang sudah ditemukan:

Diterjang Gelombang Tinggi, Kapal Pinisi Monalisa Tenggelam di Perairan Pulau Komodo

1. Tituk Mulyani, 35 tahun, Dusun Mendalan, Desa Mojoagung, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.
2. Tri Iriana, 27 tahun, Dukuh Pilangrojo, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
3. Siti Mukaromah, 24 tahun, Nglarangan RT 04/ RW 03, Desa Ketro, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.
4. Zamzam, 8 tahun, Dukuh Pilangrojo, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
5. Najwa Kaira Wilda, 6 tahun, Nglarangan RT 04/ RW 03, Desa Ketro, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.
6. Ace Jalil Rosyid, 4 tahun, Dukuh Pilangrojo, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
7. Destri, Dukuh Karangmanis, Kecamatan Juwangi, Kabuaten Boyolali.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne

Kapal Pengangkut Pekerja Migran Tenggelam di Perairan Malaysia, 6 Selamat dan 1 Meninggal
Istimewa

Aksi Heroik Bripka Andithya, Gugur saat Selamatkan Wisatawan Tenggelam di Pangandaran

Arus ombak yang kencang membuat Bripka Andithya Munartono terseret dan tenggelam.

img_title
VIVA.co.id
4 Januari 2025