Klaster Keluarga Mendominasi di Semarang, Silaturahmi Lebaran Disoroti
- Teguh Joko Sutrisno/ VIVA.
VIVA – Kasus Covid-19 di Kota Semarang mengalami perubahan yang fluktuatif selama bulan Mei 2021. Angka kasus aktif berkisar antara 200 hingga 245 orang.
Data website resmi siagacorona.semarangkota.go.id terbaru yang di-update Jumat, 14 Mei 2021, hingga pukul 07.00 WIB pagi ini, angka kasus aktif tercatat 249 warga Kota Semarang yang terkonfirmasi COVID-19.
Mereka ada yang menjalani isolasi di rumah isolasi Rumdin Wali kota, isolasi mandiri, maupun yang dirawat di fasilitas kesehatan. Sementara ada juga 106 warga luar kota yang menjalani isolasi dan perawatan di faskes Kota Semarang.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, dari seluruh kasus aktif di wilayahnya, didomimasi oleh klaster keluarga.
Baca juga: Objek Wisata Tutup, Tempat Kuliner jadi Idola Masyarakat
"Perkembangan COVID-19 di Kota Semarang, meskipun sudah mulai landai tapi ada sebuah perubahan klasternya. Klasternya hari ini didominasi oleh klaster keluarga," jelas Herdrar setelah mengunjungi pasien COVID-19 yang ada di rumah isolasi Rumdin.
Menurutnya, klaster keluarga muncul akibat penularan virus di dalam lingkup keluarga. Hal ini menjadi sorotan.
"Seperti bapak ke anak dan istrinya, juga sebaliknya. Ada juga kasus yang anak atau ibu menularkan virus ke ayahnya. Itu cerita yang sering terjadi di Kota Semarang," ungkap wali kota yang akrab disapa Hendi tersebut.
Untuk itu, ia menghimbau warganya untuk bijak merayakan momen hari raya Idul Fitri. Yang identik dengan acara kumpul antar keluarga, antar saudara, kerabat, teman, dan lain-lain. Dalam arti disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Beraktivitas silakan. tapi harus disiplin protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, sering cuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan," imbaunya.
Laporan Teguh Joko Sutrisno