Sikap Ngabalin Sebut Busyro 'Otak Sungsang' Rusak Citra Jokowi

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto
Sumber :
  • Reza Fajri/VIVA.co.id.

VIVA – Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, menganggap apa yang dilakukan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, merusak citra Presiden Joko Widodo yang santun. Ini terkait pernyataan Ngabalin yang menyebut otak sungsang ke Busyro Muqoddas.

Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, Ketua Umum Muhammadiyah Bilang Begini

Busyro adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kritikan Busyro adalah terkait kondisi KPK saat ini, yang menurutnya justru mati di era Presiden Jokowi.

Ngabalin yang tidak terima dengan kritikan Busyro, yang sempat menjadi Ketua KPK itu, menyatakan bahwa statement tersebut dengan sebutan otak sungsang. Hingga pimpinan Muhammadiyah lain seperti Anwar Abbas mengkritik balik Ngabalin, tapi diresponnya dengan keras juga.

Muhammadiyah Luncurkan Produk AC yang Bikin Sejuk 'Dunia dan Akhirat', Berapa Harganya?

Baca juga: Tuding Busyro 'Otak Sungsang' Pemuda Muhammadiyah Kritik Ngabalin

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sunanto mengatakan, apa yang dilakukan oleh Ali Mochtar Ngabalin tersebut justru merusak citra Presiden Jokowi.

Sekjen Pemuda Muhammadiyah Desak PDIP Pecat Hasto Kristiyanto Terkait Kasus Harun Masiku

"Tambah ngegas akan memburuk keadaan dan citra Pak Jokowi yang santun, karena kritik-kritik kan sah-sah saja tinggal dijawab dengan data lagi," kata pria yang akrab disapa Cak Nanto itu, kepada VIVA, Jumat 14 Mei 2021.

Sikap Ngabalin sebenarnya sempat menyinggung warga Muhammadiyah. Cak Nanto juga merasa, apa yang ucapkannya ke Busyro tersebut sudah menyalahi etika.

"Tapi mengatakan sungsang sudah berlebihan dan nggak beretika," katanya.

Sebelumnya Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan ketidak setujuannya terhadap pandangan Busyro mengenai KPK yang mati di era Presiden Jokowi.

"Otak-otak sungsang seperti Busyro Muqoddas ini merugikan persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan umat yang kuat dan berwibawa, kenapa harus tercemar oleh manusia prejudice seperti ini," tulis Ngabalin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya