Hari Pertama Lebaran, Jalan Tol Semarang Sepi
- tvOne/Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Tak seperti Lebaran sebelum pandemi, suasana jalan tol Semarang terpantau lengang pada di hari Lebaran 2021. Padahal jalan tol Semarang, terutama exit tol Srondol dan Gerbang Tol Banyumanik menjadi langganan antrean kendaraan saat Lebaran. Terutama sore hari saat warga pulang liburan.
Namun pelarangan mudik dan kebijakan sejumlah pemerintah daerah yang menutup objek wisata di wilayahnya, berimbas pada arus lalu lintas di jalan tol Semarang.
Seperti sepanjang siang hingga sore tadi, Kamis (13/5/21), tak ada antrean sama sekali di gerbang tol Banyumanik, maupun exit tol Srondol yang biasanya macet. Suasana benar-benar lengang. Kendaraan yang melintas didominasi angkutan barang, dan mobil warga lokal yang akan bersilaturahmi.
Begitu juga di gerbang tol Kalikangkung yang menjadi pintu keluar masuk dari dan ke Kota Semarang, juga terpantau lengang.
Kepala Pos Pam Gerbang Kalikangkung Semarang, AKP Wahono mengatakan, tak ada antrean kendaraan yang melintas di Gerbang Tol Kalikangkung. Bahkan dari sejumlah pintu untuk tapping kartu tidak semuanya terisi.
"Sepi mas, baik pemudik maupun warga yang melakukan aktivitas Lebaran. Nanti lihat setelah Lebaran apakah ada kenaikan saat arus balik ke Jakarta maupun daerah lain," kata AKP Wahono.
Sementara petugas pemantauan CCTV TMJ Tol Semarang-Solo mengatakan, sejak pagi hingga sore, arus kendaraan yang melintas di jalan tol Semarang-Bawen-Solo terpantau sangat lancar. Tak ada antrean baik di gerbang masuk maupun di beberapa exit tol seperti Exit Ungaran, Exit Salatiga, Exit Bawen, maupun Exit Boyolali.
"Dari pantauan CCTV semua aman, tak ada kemacetan," kata Gagah, petugas di Gerbang Tol Bawen.
Baca juga: Wali Kota Semarang Pilih Berlebaran Makan Opor Bareng Pasien COVID-19
Kuasai 45 % Pangsa Pasar Jalan Tol, Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp 1,75 T Semester I-2024
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melaporkan bahwa di sepanjang semester I-2024, perseroan berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp 1,75 triliun secara year-on-year.
