Khuyuk dan Tertib, Warga Surabaya Salat Id di Masjid Al Akbar
- Humas Pemprov Jatim
VIVA – Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Jawa Timur, menggelar Salat Id berjemaah pada perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah, Kamis pagi, 13 Mei 2021. Pelaksanaan Salat Id berjalan tertib dan lancar. Jemaah begitu khusyuk mengikuti seluruh rangkaian salat, dari awal masuk masjid hingga selesai.Â
Sesuai panduan yang dibuat oleh panitia, begitu tiba di halaman masjid, panitia mengukur suhu tubuh masing-masing anggota jemaah. Hanya yang memakai kartu IDÂ khusus yang dibolehkan masuk untuk mengikuti Salat Id berjemaah. Mereka kemudian masuk di pintu-pintu yang dibuka. Kapasitas jemaah tak lebih dari 6.000 orang, 15 persen dari kapasitas masjid.Â
Sejumlah tokoh hadir salat di masjid terbesar kedua di Indonesia itu, di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Salat Id dimulai sekira pukul 06.00 WIB. Jemaah langsung menempati saf-saf yang ditandai dengan jarak sekira 1,5 meter. Salat Id berlangsung khusyuk hingga khotbah selesai seusai salat.Â
Semula, rencana Salat Id oleh MAS sempat jadi polemik setelah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengeluarkan surat edaran yang isinya meminta warga Surabaya melaksanakan Salat Id di rumah dengan alasan Surabaya masuk zona oranye. Namun, SE itu kemudian dicabut karena Satgas COVID-19 Jatim menyatakan bahwa pedoman Salat Id tahun ini berdasarkan zonasi skala mikro atau desa.Â
Khofifah dan pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jatim telah mengecek kesiapan protokol kesehatan di MAS dan sejumlah masjid di daerah lain pada Rabu kemarin. "[MAS] Jadi referensi utama yang kita harapkan bisa diikuti oleh penyelenggara pelaksanaan salat Idul Fitri di tempat yang lainnya," katanya kemarin.Â
"Tutorial tadi itu sangat lengkap sekali, tidak hanya kaitan dengan pelaksanaan salat, tapi bagaimana bangun pagi, bagaimana di rumah sarapan dulu, supaya membedakan bahwa hari ini sudah lebaran, tidak lagi kita berpuasa karena hari Tasyrik, tidak boleh justru orang berpuasa di hari Tasyrik di satu Syawal," papar Gubernur Jatim.Â
Khofifah mengimbau kepada masyarakat yang hendak melakukan salat id, untuk tidak terburu-buru karena bisa berpotensi menimbulkan kerumunan, bisa sampai masjid pukul 05.45 WIB.Â
"Titik-titik yang kemungkinan terjadinya kerumunan, itulah yang harus terantisipasi, termasuk di dalamnya ada kantong plastik untuk sandal dan sepatu yang dibawa, ditaruh di pinggir saf di mana mereka akan salat. Pulang dibawa lagi sehingga tidak berkerumun," pesannya.Â
Sementara masjid di masing-masing daerah memiliki jadwal yang berbeda dalam pelaksanaan Salat Id. Di Kabupaten Sumenep, Madura, misalnya, sebagian masjid melaksanakan Salat Id berjemaah sekira pukul 07.00 - 08.00 WIB. Warga diberi kesempatan terlebih dahulu untuk menyiapkan segala sesuatu keperluan Idul Fitri, termasuk jamuan untuk para tetamu. Anggota kepolisian terlihat berjaga-jaga di masjid.Â