Sambut Hari Raya Idul Fitri, Warga Pontianak Bermain Meriam Karbit
- VIVA/Ngadri
VIVA – Warga Pontianak, Kalimantan Barat mengelar permainan meriam karbit dalam menyambut hari raya Idul Fitri 1442 H di tepian Sungai Kapuas di Jalan Imam Bonjol, Gang Haji Mursid Kecamatan Pontianak Selatan pada Rabu, 12 Mei 2021.
Meski festival meriam karbit tidak digelar hari raya Idul Fitri tahun ini, namun para pengunjung dari pukul 19.00 WIB tampak berbondong-bondong datang dari berbagai daerah ingin menyaksikan permainan meriam yang sudah menjadi tradisi secara turun temurun.
Pantauan VIVA di lapangan, ada 4 balok meriam karbit yang terbuat dari kayu berjejer menghadap ke arah sungai, dan dicat berwarna warni. Ukuran panjang balok tersebut sekitar 6 meter dengan lebar 80 cm. Kemudian setiap 15 menit meriam di cocol dengan api, bunyinya pun nyaring hingga membuat getar rumah yang berada dekat meriam.
Satu dari warga Gang Haji Mursid, Tono mengatakan, permainan meriam karbit setiap tahun selalu dimainkan oleh warga untuk menyambut datangnya hari kemenangan yaitu Hari Raya Idul Fitri. Dan permainan meriam karbit tersebut hanya digelar satu kali dalam satu tahun.
"Permainan meriam ini hanya pas hari raya idul fitri, dan dana untuk membeli karbit dan mengecat meriam menggunakan dana patungan dan menjalankan proposal," ujar Tono kepada VIVA.
Ia mengatakan, setiap pengunjung yang ingin membunyikan meriam karbit juga diperbolehkan, dan biasanya setiap sekali cucol meriam mesti bayar Rp10 Ribu. Prosesnya pun bisa bergantian dengan pengunjung lainya. "Pokoknya setiap 15 menit sekali meriam sudah bisa dibunyikan," ujar Tono.
Lanjut Tono, setiap satu meriam karbit isinya ada sekitar 2,5 ons karbit yang dicampur air secukupnya. Setelah karbit dimasukan ke dalam balok lalu ditutup menggunakan kertas. Setelah sekitar 15 menit lalu meriam karbit sudah bisa dibunyikan.
"Saat membunyikan meriam, api mesti betul-betul dipukulkan di lubang yang sudah diisi dengan karbit agar suaranya menggelegar dan nyaring," katanya.