Pasien COVID-19 Membludak, RS di Banda Aceh Nyaris Penuh

Ilustrasi kamar pasien COVID-19
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Septianda Perdana

VIVA – Jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Aceh sejak awal Mei 2021 terus bertambah, sehingga ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh nyaris penuh.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Rata-rata pasien yang dirujuk di RSUZA merupakan pasien COVID-19 yang memiliki gejala berat disertai penyakit komorbid.

“Tingginya kasus positif yang dirujuk ke rumah sakit menunjukkan meningkatnya kasus COVID-19 dengan gejala berat dan disertai penyakit komorbid,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Senin 10 Mei 2021.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Saat ini kapasitas perawatan penderita COVID-19 di Aceh sebanyak 747 tempat tidur, termasuk rumah sakit lapangan RSUZA Banda Aceh, yang diresmikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjend TNI Doni Monardo pada 20 April 2021 lalu.

Kapasitas rumah sakit rujukan COVID-19 yang mencapai 747 tempat tidur itu, meliputi 82 tempat tidur Ruang Intensive Care Unit (RICU), dan 665 tempat tidur isolasi rumah sakit, yang menyebar di seluruh Aceh. Paling banyak di RSUZA Banda Aceh, yakni 15 tempat tidur RICU, dan 70 tempat tidur isolasi.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Untuk kapasitas RICU RSUZA yang saat ini terpakai sudah mencapai 11 tempat tidur, atau 73,3 persen dari 15 kapasitas yang ada. Sedangkan kapasitas ruang isolasi yang sedang terisi sebanyak 53 tempat tidur, atau 75,7 persen dari kapasitas  tempat tidur yang tersedia.

Menurut Saifullah, tingkat pengisian tempat tidur rumah sakit rujukan utama, RSUZA Banda Aceh, perlu mendapat perhatian Satgas Penanganan COVID-19 kabupaten/kota, khususnya dalam manajemen rujukan pasien COVID-19.

Sebelum merujuk pasien, ia meminta harus memastikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan utama tersebut, agar pasien dapat ditangani dengan baik. 

“Pasien COVID-19 yang kondisi medisnya dapat ditangani di RSUD kabupaten/kota sebaiknya tidak dirujuk ke RSUZA. Rujukan pasien Covid-19 harus dilakukan secara selektif,” katanya.

Ia memprediksi kasus baru positif COVID-19 diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa pekan ke depan, dan perlu diantisipasi dengan ketersediaan tempat perawatan atau ruang isolasi di RSUD kabupaten/kota. Kata dia optimalisasi fungsi ruang perawatan yang ada merupakan solusi jangka pendek yang perlu dipertimbangkan.

“Jangan menantang virus corona, dan segera disiplinkan diri dan keluarga dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” katanya.

Jumlah kasus COVID-19 secara akumulatif di Aceh telah mencapai 11.830 kasus. Para penyintas, yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 10.061 orang. Pasien masih dirawat 1.295 orang, dan penderita yang meninggal dunia sudah mencapai 474 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya