Begini Penampakan Bandara Ahmad Yani di Masa Larangan Mudik
- tvOne/Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Pelaksanaan masa pelarangan mudik Lebaran 2021 yang dimulai sejak Kamis, membuat suasana terminal penumpang Bandara Ahmad Yani Semarang terlihat sangat lengang, sunyi dan sepi. Kursi-kursi di ruang tunggu sebagian besar kosong. Begitu juga konter penjualan oleh-oleh dan yang lainnya juga sepi.
Suasana serupa juga terlihat di bagian check-in, tak ada antrean penumpang yang akan melakukan perjalanan melalui via udara melalui Bandara Ahmad Yani Semarang. Hanya ada segelintir calon penumpang saja yang memenuhi persyaratan perjalanan yang dikecualikan.
Menurut General Manager PT. Angkasa Pura Bandara Ahmad Yani Semarang, Hardi Aryanto, per tanggal 6 Mei hingga 17 Mei 2021, Bandara Ahmad Yani hanya melayani pengiriman logistik dan penumpang khusus atau perjalanan yang dikecualikan.
"Perjalanan yang dikecualikan adalah bagi kendaraan pelayanan distribusi logistik dan pelaku perjalanan yang memiliki keperluan mendesak untuk kepentingan non-mudik, seperti perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil yang didampingi oleh satu orang anggota keluarga, dan kepentingan persalinan yang didampingi maksimal dua orang,” kata Hardi, Jumat 7 Mei 2021.
Pelaku perjalanan wajib menunjukkan hasil negatif tes swab RT-PCR yang berlaku 3x24 jam, rapid test antigen yang berlaku 2x24 jam atau Genose C-19 sebelum keberangkatan
Dari data yang tercatat manajemen AP I Bandara Ahmad Yani Semarang, pada hari pertama masa pelarangan mudik, jumlah penumpangnya nol, alias tidak ada penumpang baik yang terbang maupun yang turun. Kemudian pada hari kedua, hari ini, ada 190 penumpang dengan perincian yang berangkat 99 orang dan yang datang 91 orang.
Sementara untuk pelayanan kargo dan logistik per hari hanya ada satu pesawat pulang dan pergi, yaitu My Indo Airline.
Jumlah pesawat penumpang yang beroperasi hanya ada 5 pesawat dari 2 maskapai yaitu Citilink dan Garuda, dengan 10 pergerakan baik yang berangkat maupun yang datang. Jumlah tersebut jauh berbeda dengan jumlah pesawat yang beroperasi sebelum masa peniadaan mudik yang berjumlah 40 pergerakan baik yang berangkat maupun yang datang.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno/tvONe