Pelaku Ekonomi Kreatif Dapat Bekal Cara Mengiklankan Produknya
VIVA – Puluhan pelaku ekonomi kreatif, mendapatkan bekal untuk bisa membangun branding produknya ke pasar. Mengingat perilaku konsumen selalu dinamis, berubah setiap saat.
Direktur Industri Kreatif Film Televisi dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Syaifullah, menjelaskan bahwa konsumen memiliki perilaku yang selalu berubah. Maka dari itu, para pelaku ekonomi kreatif butuh bekal agar mereka juga bisa menyesuaikan diri dengan perilaku pasar tersebut.
"Perilaku konsumen juga selalu berubah-ubah. Karena itu, strategi masa silam tak bisa dipertahankan dan terus dipakai. Strategi sekarang juga belum tentu cocok untuk masa yang akan datang," kata Syaifullah, dalam keterangannya, Rabu 5 Mei 2021.
Pelatihan yang diberikan kepada para pelaku ekonomi kreatif tersebut, menurutnya sangat berguna untuk membangun mindset, menguatkan jiwa entrepreneur, dan penguatan produksi.
"Yang terpenting dari pelatihan ini tidak hanya melatih para peserta para pelaku usaha bisa beriklan, promosi dan berjualan, tapi bagaimana membangun mindset, menguatkan jiwa entrepreneur, dan penguatan produksi," kata Syaifullah.
Untuk itu, pihaknya menghadirkan pembicara profesional dan mampu membangun semangat serta mentalitas para peserta. Syaifullah juga mengingatkan para pelaku usaha peserta pelatihan, untuk meyakini bahwa bisnis yang ditekuni itu adalah yang cocok dan terbaik.
Selain itu yang terpenting menurut Syaifullah dalam berbisnis tidak boleh hanya ikut-ikutan atau merambah bisnis orang lain yang sudah sukses, sebab menurutnya mengikuti bisnis orang lain yang sukses itu belum tentu ikut sukses.
Sebanyak 34 pelaku ekonomi kreatif mengikuti pelatihan periklanan kreatif (PART). Dalam pelatihan itu, para pelaku ekonomi kreatif dilatih cara beriklan untuk menarik masyarakat. Acara tersebut diselenggarakan selama 3 hari oleh Direktorat Industri Kreatif Film Televisi dan Animasi Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, di Hotel Paragon Solo.
Sejumlah pembicara dihadirkan untuk menambah pengetahuan para pelaku ekonomi kreatif, diantaranya Janoe Arijanto, Presiden Direktur Dentsu One sekaligus Ketua Umum P3I. Janoe dalam kesempatan itu memberikan materi tentang product and brand creation.
Ada pula Herry Margono yang menjabat sebagai Direktur Utama Kharisma Advertising sekaligus Sekjen P3I. Herry memberikan materi tentang Teknik Penjualan Efektif mengunakan metode hypno selling.
Pembicara selanjutnya yaitu Wahyu Aji dari GNFI tentang Digital Advertising. Kemudian ada pula Rustono Farady Marta yang memberikan materi tengang Era Digital Indonesia. Serta Joko Purwono yang memberikan pandangan umum tentang UMKM di Solo.
Salah satu peserta yang mengikuti acara tersebut Budi Lestari Sulistyo (41), mengatakan dirinya sangat mengapresiasi acara itu. menurutnya materi yang diberikan sangat aplikatif dan berbobot.
"Saya dan teman-teman juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif yang telah memfasilitasi pelatihan ini. Materinya berbobot dan aplikatif, pembicaranya kompeten dan berkualitas," katanya. Budi merupakan pedagang ayam ingkung dengan branding "Ayam Mak'e".