Halau Pemudik, 15 Ribu Petugas Gabungan Disebar di Jatim
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Lebih dari 15 ribu petugas gabungan dikerahkan dan disebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur dalam rangka Operasi Ketupat Semeru 2021. Selain pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, aparat gabungan dikerahkan di titik-titik penyekatan dalam rangka pemberlakuan larangan mudik.
Rinciannya, 1.065 personel dari Polda Jatim, 9.381 personel dari 39 Polres Jajaran, 1.420 anggota TNI hingga 3.346 personel dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka hingga Jasa Raharja. Total semuanya sebanyak 15.212 personel.
"Pengerahan personel tersebut akan di-ploating dalam rangka penyekatan di sembilan titik wilayah perbatasan provinsi dan 20 titik dalam provinsi serta di 45 pintu tol di wilayah Jawa Timur," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Nico Afinta dalam acara Apel Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2021 di Lapangan Markas Polda Jatim di Surabaya pada Rabu, 5 Mei 2021.
Nico menjelaskan, personel tersebut akan ditempatkan di 381 pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih mau nekat mudik. Pun, ada 1.536 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan Kamtibmas dan Kamseltibcar lantas. Kemudian, 596 pos pelayanan, dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata.
"Untuk mengantisipasi pelaku perjalanan dalam negeri, segera maksimalkan kegiatan posko di terminal, bandar udara, pelabuhan, dan stasiun. Posko ini bukan hanya sekadar menjadi posko pengamanan dan pelayanan, namun juga berfungsi untuk mengendalikan penyebaran COVID-19," jelas Nico.
Ia menuturkan, baru-baru ini kasus COVID-19 di Indonesia mengalami tren kenaikan sebesar 2,03 persen. Hal itu disebabkan di antaranya terjadi peningkatan aktivitas masyarakat, terutama menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, pergerakan orang yang melakukan perjalanan mudik bisa menembus angka 81 juta orang. Setelah kebijakan larangan mudik diberlakukan, masih terdapat 7 persen atau 17,5 juta orang yang akan melaksanakan mudik.
"Oleh karena itu, kegiatan Operasi Ketupat 2021 harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran dalam rangka menempatkan keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi," kata Nico.Â
Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2021, petugas jaga diimbau mengedepankan langkah-langkah preventif secara humanis. Dengan demikian, masyarakat betul-betul mematuhi protokol kesehatan.Â