Tiba di Jatim, 34 TKI Dinyatakan Positif COVID-19
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Sebanyak 3.636 Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI asal Jawa Timur yang bekerja dari berbagai negara dan kontrak kerjanya habis, telah tiba. Mereka semua diisolasi di Asrama Haji Surabaya, sebelum pulang ke kampung halaman masing-masing. Dari hasil tes yang dilakukan, ditemukan 34 orang di positif COVID-19.Â
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan 3.636 TKI itu diisolasi di Asrama Haji Surabaya sejak 28 April 2021. Sebelum diisolasi, mereka semua dites usap dengan metode PCR begitu sampai di bandara. Hasilnya, sebanyak 34 TKI dinyatakan positif COVID-19 dan dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI).Â
"Bagi yang positif COVID-19 segera kami isolasi di RS Darurat Lapangan Indrapura dan RS Rujukan COVID-19. Sedangkan bagi pasien yang negatif akan dilakukan penjemputan oleh kabupaten dan kota masing-masing," kata Khofifah dalam keterangan tertulis pada Selasa, 4 Mei 2021.
Baca juga:Â Menag: Di Masjidil Haram Saja Salat Pakai Masker
Khofifah menuturkan, pihaknya bersama berbagai pihak tengah memperketat pintu masuk internasional di Jatim. Pengetatan dilakukan bekerja sama dengan pihak TNI/Polri, KKP, serta Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Dinas Kesehatan Jawa Timur.Â
Salah satunya dengan memastikan semua pekerja migran aman dan dilakukan testing maupun isolasi untuk mencegah masuknya varian India, Inggris dan Afrika Selatan.Â
"Pemprov Jatim saat ini sangat concern dengan adanya mutasi virus varian baru dari India, Inggris, dan Afsel dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah varian tersebut masuk di Jatim," ujarnya.Â
Terpisah, Ketua Pelaksana Relawan PPKPC-RSLI Radian Jadid menjelaskan bahwa ke-34 TKI yang dirawat di RSLI terdiri dari 17 laki-laki dan 17 perempuan. Sebanyak 31 orang pulang dari Malaysia, Masing-masing satu orang dari Hong Kong, Singapura, dan Brunai Darussalam.Â
Mereka berasal dari sejumlah kabupaten/kota di Jatim. Di antaranya dari Pulau Madura, Jember, Probolinggo, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo dan satu orang dari Kendal, Jawa Tengah. Mereka akan diberikan pelayanan khusus, dimonitoring kondisinya mulai masuk RSLI selama perawatan hingga kepulangan nantinya.