Hindari Kerumunan, Masyarakat Disarankan Belanja di Marketplace

Pasar Tanah Abang
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA - Lonjakan kerumunan warga yang berbelanja di Pasar Tanah Abang sejak Sabtu, 3 Mei 2021. Meski sebagian besar pengunjung menggunakan masker, namun desak-desakan dan kerumunan warga menyebabkan prokes saling jaga jarak terabaikan.

Jumlah Pengangguran di Indonesia Turun Jadi 7,47 Juta Orang Per Agustus 2024

Kerumunan warga juga mulai terlihat di banyak lokasi, terutama di pusat-pusat perbelanjaan, mengingat Tunjangan Hari Raya (THR) sudah mulai dicairkan.

Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bambang Gunawan, mengaku khawatir dengan terjadinya kerumunan di Pasar Tanah Abang dan di berbagai tempat lainnya.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Meskipun di sisi lain, pemerintah juga tengah menggenjot pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan meningkatkan konsumsi masyarakat.

Salah satu alternatif untuk menjaga konsumsi masyarakat tetap tinggi tanpa harus berkerumun adalah belanja di marketplace. Gunawan mengimbau agar masyarakat di tengah situasi penularan pandemi COVID-19 yang masih tinggi, untuk menghindari kerumunan seperti pasar, diganti dengan berbelanja di marketplace.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

“Kita mengharapkan warga untuk bijak,” kata Gunawan melalui siaran persnya, Selasa, 4 Mei 2021.

Baca juga: Kerumunan di Pasar Tanah Abang Berkurang, Pedagang Meradang

Meskipun THR sudah cair dan berbelanja jelang lebaran adalah tradisi tiap tahun, lanjut dia, namun penularan COVID-19 juga masih mengkhawatirkan.

"Solusinya, tidak usah ke pasar, cukup berbelanja menggunakan teknologi saja, semua sudah tersedia sekarang di marketplace," kata dia.

Gunawan mengingatkan penularan COVID-19 yang masif terjadi di India apabila warga tetap berkerumun di pusat-pusat perbelanjaan, tanpa menjalankan prokes yang ketat. Kebijakan larangan mudik dari pemerintah, kata Gunawan, sebaiknya juga dipatuhi masyarakat dengan tidak berbondong-bondong ke pusat-pusat perbelanjaan.

“Meskipun dilarang mudik, bukan berarti dilampiaskan dengan ramai-ramai datang ke pasar. Justru itu sama berbahayanya. Sebaiknya kita bijak, memilih diam di rumah, menghabiskan THR bisa dengan belanja daring, tanpa harus berdesak-desakan di pasar,” tutur Gunawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya