Istri Prajurit KRI Nanggala 402: Saya Harus Kuat Demi Anak-anak
- VIVA/ Nur Faishal.
VIVA - Takdir tak dapat ditolak. Kehidupan harus tetap berlanjut kendati duka menyelimuti. Semangat harus tetap tumbuh kendati berat.
Hal itulah yang coba dipupuk istri para prajurit TNI Angkatan Laut kru kapal selam KRI Nanggala 402 yang gugur bersama kapal mereka di Perairan Bali bagian utara pada Rabu, 21 April 2021.
"Saya harus kuat demi anak-anak saya. Saya yakin suami saya mungkin percaya, saya bisa hadapi ini semua. Buat saya suami saya orang yang baik. Bukan karena saya istrinya. Dia sayang sama anggotanya, sayang sama keluarganya," kata istri dari Komandan Satuan Selam Kolonel Laut (P) Harry Setyawan, Winny Widayanti, di rumahnya di Kabupaten Sidoarjo, Senin, 26 April 2021.
Winny menceritakan itu usai dikunjungi istri Panglima TNI Nanny Hadi Tjahjanto dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Setelah dari rumah Winny, Nanny dan Khofifah kemudian bertakziyah ke rumah ABK KRI Nanggala lainnya di Sidoarjo, yakni Sertu Rusdiyansyah Rahman di Desa Kragan, Gedangan, dan Letda Resa Tri Utomo di Desa Tenggulunan, Candi.
Baca juga: NU Jatim: Prajurit KRI Nanggala 402 Syuhada
Winny mengatakan ia dan para prajurit KRI Nanggala 402 saling menguatkan satu sama lain. Semua dilakukan demi anak-anak mereka.
Sebelum para awak KRI Nanggala dinyatakan gugur, ia mengaku mendatangi rumah para istri anak buah suaminya untuk saling menyokong mental menghadapi kenyataan.
Dengan begitu, ia dan para istri prajurit KRI Nanggala 402 bisa menguatkan diri dan tabah. Kini, ia pun bisa merelakan kepergian suaminya.
“Sebetulnya ibu-ibu anggota sendiri yang menguatkan saya. Alhamdulillah banyak senior-senior saya. Adik-adik saya, dari Angkatan Laut, Udara, semua, sangat mensupport saya," ujarnya.
Hal sama disampaikan Gresilia Fernanda, istri dari Sertu Rusdiyansyah. Pasangan tersebut baru saja dikarunia anak yang baru lahir pada 7 April 2021 lalu. Gresilia mengaku ikhlas.
“Atas kejadian ini saya bangga sebetulnya sama suami. Dia bertugas dengan ikhlas meninggalkan saya dan anak saya yang masih bayi. Saya ikhlas," katanya.
Istri Panglima TNI, Nanny Hadi Tjahjanto, berharap keluarga patriot bangsa itu tetap kuat dan ikhlas. "Suami mereka telah menjadi syuhada yang menjalankan tugas mulia. Mereka harus kuat sehingga mereka mampu mendidik anak-anaknya agar kelak menjadi kebanggaan, bahkan bagi mendiang ayah mereka," katanya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah mengaku akan berkoordinasi dengan lembaga yang menaungi istri para prajurit dalam hal akses penguatan ekonomi untuk keluarga prajurit yang gugur.
“Ini bagian dari akses penguatan ekonomi untuk keluarga yang ditinggalkan para patriot bangsa," ujarnya.