Sepenggal Kisah Awak KRI Nanggala Raih Nilai Sempurna Ujian Fisika SMA
- VIVA/Cahyo Edi
VIVA – Kelasi Satu (KLS) Gunadi Fajar Rahmanto gugur bersama 52 awak kapal lainnya saat sedang menjalankan tugas di KRI Nanggala 402. Semasa SMA, Gunadi dikenal sebagai sosok berprestasi dengan raihan nilai ujian nasional (UN) 100 untuk mata pelajaran Fisika.
Gunadi yang merupakan alumni SMA Negeri 1 Pundong ini dikenal juga sebagai sosok yang aktif berkegiatan. Bahkan Gunadi sempat menjadi Ketua OSIS SMA 1 Pundong.
Kepala SMA 1 Pundong Suhana menceritakan bahwa Gunadi merupakan siswa yang pintar. Kepintaran Gunadi ini dibuktikan dengan raihan nilai 100 untuk UN Fisika.
"Ini siswa terbaik ketua OSIS dan nilai (UN) itu fisika nilai 100. Nilai sempurna," ujar Suhana di rumah duka Gunadi, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sedangkan Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMA 1 Pundong, Ari Sujaka mengenang Gunadi adalah siswa yang aktif dalam berkegiatan. Baik itu OSIS maupun Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).
Ari membeberkan jika almarhum sempat menjabat sebagai Ketua OSIS SMA 1 Pundong. Selain itu, anak pertama dari Sunaryo ini juga pernah mewakili SMA 1 Pundong menjadi Paskibraka di tingkat Kabupaten.
"Lolos Paskibraka tingkat kabupaten. Anak ini (Gunadi) talentanya banyak dari karakternya sudah terlihat. SMP belum terlihat begitu masuk SMA langsung talenta yang ada muncul. Nilai fisika 100 padahal sekolah kita di desa di ujung kan," kata Ari.
Ari menjabarkan, sejak SMA, Gunadi bercita-cita untuk menjadi anggota TNI. Keinginan ini pun berhasil dicapai oleh Gunadi. Selepas lulus, Gunadi pun beberapa kali datang ke sekolah untuk memotivasi adik-adik kelasnya.
"Sejak SMA, almarhum ingin jadi anggota TNI. Dia sempat beberapa kali datang ke sekolah. Bersama alumni-alumni lain sering memotivasi adik-adik tingkatnya untuk berprestasi," kata Ari.
Sinergi Bea Cukai Selamatkan Enam ABK dari Kapal Tenggelam di Perairan Pulau Karimun Anak
Setelah dilakukan pencarian secara intensif, tim berhasil menemukan enam ABK mengapung di laut yang diduga dari KLM Mutiara Kencana.
