Tito Karnavian Dibisiki Kehebatan Kampung Sehat NTB

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kunjungi Lombok, NTB
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

VIVA – Menteri Dalam Negeri (MendagriTito Karnavian mengapresiasi program Kampung Sehat di Nusa Tenggara Barat. Itu dikatakan, di sela kunjungannya ke NTB, Sabtu kemarin, 24 April 2021.

Mendagri Minta Pemda Ubah Pola Pikir untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah

Inovasi kampung sehat yang diindikasikan Polda NTB, merupakan strategi dalam menekan penyebaran COVID-19. Masyarakat desa di tempatkan menjadi bagian melawan pandemi.

"Kami di pemerintah pusat telah mendengar berbagai berita keberhasilan dari Kampung Sehat di Provinsi NTB ini. Saya, terus terang menyampaikan penghargaan yang tinggi, semoga sukses, kalau sukses bisa menjadi model (penanganan COVID-19),” kata Mendagri.

Mendagri Ungkap Hampir Separuh BUMD Merugi karena Penerimaan Pegawai Lewat 'Orang Dalam'

Apresiasi itu diungkapkan Mendagri, saat mengunjungi salah satu Kampung Sehat di Kota Mataram, yakni Kampung Sehat Kelurahan Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya.

Tiba di Kantor Kelurahan Dasan Cermen, Mendagri yang didampingi Gubernur NTB masuk ke lokasi melalui bilik asap desinfektan dan camera detector, langsung disambut Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal.

Mendagri Setuju Rencana Pilkada Bisa Diwakili DPRD, Alasannya Tak Hanya soal Biaya Mahal

Mendagri menegaskan bahwa inovasi Kapolda NTB bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTB, patut mendapat apresiasi tinggi dengan meluncurkan Program Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru (NTB).

"Saya dibisiki tadi baik oleh Pak Gubernur maupun Pak Kapolda, bahwa kampung sehat itu bukan hanya tangguh dari COVID, tapi juga steril, kemudian juga ekonominya produktif, suasana yang harmonis, kampungnya asri, dan juga tangguh dari terjangan COVID,” katanya.

Tito mengatakan Program Kampung Sehat yang merupakan implementasi dari Kampung Tangguh Nusantara, sangat sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi dalam penanganan COVID-19 secara mikro.

“Langkah itu selama ini menggunakan metode makro, jadi ada di fungsi wilayah, provinsi, daerah, negara. Jadi pembatasan wilayah dalam skala besar. Nah, di sini kita melihat ada penanganan secara mikro, mulai dari provinsi, kecamatan, kelurahan, dan sampai RT/RW,” ujar Tito.

“Artinya, saya melihat budaya kebersamaan, kegotongroyongan sampai skala kecil, dimana ada masalah di situ diselesaikan,” ujarnya.

Karena itu, mantan Kapolri itu mengapresiasi sinergitas seluruh stakeholder yang ada di NTB, dalam penanganan pandemi COVID-19 dengan moto kebersamaan dan gotong royong, dalam melakukan pencegahan, testing, dan tracing serta pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak.

“Apresiasi yang tinggi kepada Pak Gubernur, Pak Kapolda, dan segenap Forkopimda juga masyarakat, yang bersinergi dengan budaya kegotong-royongan dalam penanganan COVID-19,” imbuhnya.

Baca juga: Airlangga: Tingkat Kesembuhan COVID-19 di RI Lebih Baik dari Global

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya