Isu Reshuffle Mencuat, Ini Saran Eksponen Alumni HMI Pro Jokowi

Presiden Jokowi Didampingi Menlu Retno Marsudi di ASEAN Leaders Meeting
Sumber :
  • Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA –  Kabar reshuffle kabinet mencuat akan dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat meski belum ada kejelasan. Isu reshuffle ini masih disorot berbagai pihak salah satunya eksponen alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pro Jokowi-Ma'ruf Amin.

Soal Keterlibatan ‘Partai Cokelat’ di Pilgub Jateng, Jokowi: Dibuktikan Saja

Sejumlah aktivis tersebut adalah alumni HMI yang saat Pilpres 2019 berada di barisan pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Mereka menyikapi isu reshuffle ini dengan menggelar rapat pengurus eksponen.

Dalam pernyataan resminya, merujuk hasil rapat itu, disepakati beberapa poin. Pertama, mendukung rencana reshuffle untuk konsolidasi dan mengefektifkan kinerja menteri dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Tanggapi PDIP, Haidar Alwi Minta Pihak yang Kalah Pilkada Legowo

"Mendukung Presiden Jokowi melakukan reshuffle dalam rangka mengkonsolidasi dan mengefektifkan menteri-menteri khususnya menghadapi dampak pandemi COVID-19 terutama di bidang kesehatan dan ekonomi," demikian dikutip pada Minggu, 25 April 2021.

Menurut mereka, pandemi COVID-19 ini menyebabkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Maka itu, diperlukan rasa persatuan dari seluruh elemen masyarakat untuk membantu pemerintah menghadapi pandemi ini.

Respons Jokowi soal Ridwan Kamil Kalah dengan Pramono Versi Quick Count Sementara

Baca Juga: Menteri Inisial M Disebut Kena Reshuffle, Siapa yang Terdepak?

Meski demikian, dari hasil rapat itu ada suara dukungan terhadap alumni HMI yaitu Viva Yoga Mauladi untuk masuk kabinet seiring isu reshuffle. Saat ini, Viva Yoga adalah Anggota DPR dan juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). 

Namun, barisan eksponen alumni HMI tetap mendukung kinerja beberapa alumni HMI yang saat ini berada di kabinet Indonesia Maju. Dukungan itu lantaran kinerja profesionalisme, integritas, dan memiliki kapasitas,

"Kinerjanya masih baik dan terpercaya seperti Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Muhadjir Effendi, Zainudin Amali, Syahrul Yasin Limpo, Suharso Monoarfa, Sofyan Djalil dan Bahlil Lahadalia," lanjut isi pernyataan tersebut.

Photo :
  • Istimewa

Pun, sejumlah nama alumni HMI lainnya juga direkomendasikan ke Jokowi untuk masuk kabinet seperti Hasbullah ThabranySiti Zuhro, Ahmad Doli Kurnia Tandjung hingga Hamdan Zoelva. 

Tak hanya menteri, eksponen alumni HMI juga punya rekomendasi nama untuk posisi wakil menteri sesuai hasil rapat internal. Rekomendasi ini bila diperlukan Jokowi.

"Dan bila memerlukan alumni HMI untuk mengisi jabatan-jabatan wakil menteri yang baru kami mengusulkan Manimbang Kahariady dan Ato' Ismail," tulis pernyataan tersebut.

Sebelumnya, isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju jilid II ini mencuat setelah peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud). Penggabungan nomenklatur kementerian itu sudah disetujui DPR. Begitupun adanya Kementerian Investasi yang dipastikan ada karena sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional dari pandemi.

Reshuffle makin jadi perhatian setelah Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, memberikan sinyal Jokowi kemungkinan bakal merombak kabinet dalam waktu dekat. 

Bahkan, Ali bilang kepada awak media kemungkinan Jokowi mengumumkan reshuffle pada pekan-pekan ini.

"Insya Allah pekan-pekan ini," kata Ali saat dihubungi VIVA, Selasa 13 April 2021.

Isu reshuffle makin santer setelah ada suara dari relawan Jokowi yakni Jokowi Mania (JoMan). Ketua Umum JoMan, Immanuel Ebenezer atau Noel merekomendasikan lima nama menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin untuk di-reshuffle karena kinerja buruk. 

Lima nama itu Menteri Pertanian Yasin Limpo, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Perdangan Muhammad Lutfi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Agraria Sofyan Djalil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya