Yenny Wahid ke Nadiem: Buku Sejarah Indonesia Belum Sempurna

Mendikbud Nadiem Makarim bersama Yenny Wahid.
Sumber :
  • instagram @nadiemmakarim

VIVA – Putri Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim soal polemik nama pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari yang tidak masuk dalam Kamus Sejarah Indonesia.

Kapan Hari Pertama Puasa Ramadan 2025? Ini Tanggal Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah

"Walaupun sebetulnya peristiwa pembuatan naskah kamus sejarah tersebut bukan terjadi di zaman beliau," kata Yenny Wahid usai melakukan pertemuan dengan PBNU di Jalan Kramat Raya Jakarta, Kamis, 22 April 2021.

Akan tetapi, kata dia, Mendikbud Nadiem begitu gerak cepat langsung melakukan revisi dan perbaikan dalam penyusunan Kamus Sejarah tersebut. "Jadi kita mengapresiasi respons cepat dan positif dari Mas Nadiem tersebut," ungkapnya.  

Munas Alim Ulama NU: Laut Tak Bisa Dimiliki Individu dan Korporasi

Cicit dari KH Hasyim Asy'ari itu mengatakan, dengan adanya kejadian sebenarnya ada hikmahnya agar dapat memperbaiki dalam penyusunan kamus Sejarah Indonesia yang saat ini sedang disusun oleh tim dari Kemendikbud.

"Dari kejadian ini adalah kamus tersebut bisa kita perbaiki sebagai bahan pembelajaran bagi generasi muda ke depan, agar lebih mengenal lagi para tokoh-tokoh bangsa serta kontribusi mereka terhadap kemerdekaan maupun pengisian kemerdekaan bangsa indonesia," katanya.

Bicara di Harlah NU, Prabowo Kenang Komitmen Gus Dur

"Karena tanpa mengerti sejarah tentu kita akan tercerabut dari akar kita, dan ke depan perjalanan kita mungkin tidak akan sesuai dengan apa yang menjadi maksud dari founding father kita," sambungnya.

Yenny menegaskan, bahwa sebenarnya persoalan ini dari keluarga besar Gus Dur dan NU sudah selesai. Akan tetapi, ia tetap memberikan masukan untuk Mas Menteri dalam penyusunan buku Sejarah Indonesia tersebut.

"Justru kita akan memberikan asistensi kepada Mas Nadiem dan timnya untuk merevisi buku kamus Sejarah Indonesia tersebut supaya jauh lebih lengkap. Mas Nadiem saya usul partisipasi publik lainnya bisa juga ditunggu, kalau kita lihat draf yang ada bisa dicermati kalau ada hal yang masih belum sempurna nanti bisa disampaikan," katanya.

Ilustrasi pemantauan hilal menjelang 1 Ramadan

NU Jatim Pantau Hilal Awal Ramadan di 35 Titik: Potensi Terlihat Minim

Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama di Jawa Timur menggelar rukyatul hilal guna menentukan awal Ramadan 1446 Hijriyah di 35 titik

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2025