Penularan COVID-19 di Tanjungpinang Disebut Sangat Cepat

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 untuk Tenaga Kesehatan
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Dinas Kesehatan Tanjungpinang menyatakan penularan COVID-19 di ibu kota Kepulauan Riau dalam bulan ini sangat cepat dibanding bulan sebelumnya.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

“Ada perbedaan pola penularan, yang biasanya satu orang menularkan COVID-19 kepada maksimal kepada tiga orang, namun dalam dalam beberapa pekan ini ditemukan kasus satu orang menularkan kepada lebih dari lima orang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang Nugraheni, di Tanjungpinang, Rabu, 21 April 2021.

Penularannya pun sangat cepat sehingga pihaknya merasa curiga bahwa varian baru dari COVID-19 masuk daerah tersebut, karena pola penularan virus dalam jauh lebih cepat.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Kecurigaan itu juga sempat disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Bisri, dalam rapat pemerintahan membahas persoalan penularan COVID-19 yang akhir-akhir ini jauh lebih cepat. Namun sampai sekarang belum ada bukti bahwa varian baru COVID-19 sudah menginfeksi warga.

"Pak Bisri akan meminta data dari Kemenkes terkait hasil penelitian terhadap COVID-19 di Tanjungpinang," ujarnya.

Winda Viska Buka RM Damai, Tempat Kuliner Minang dengan Sentuhan Modern

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Tanjungpinang mencatat jumlah pasien COVID-19 di ibu kota Kepulauan Riau itu bertambah 32 orang.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Tanjungpinang Teguh Ahmad Syafari, mengatakan, 32 kasus baru COVID-19 itu terdiri dari 16 orang memiliki gejala dan 16 orang lainnya tidak bergejala.

Kasus aktif COVID-19 di Tanjungpinang sekarang sebanyak 240 orang, yang terdiri dari 23 orang dirawat di rumah sakit, 58 orang menjalani karantina terpadu di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kepri di Bintan, dan 159 orang menjalani isolasi mandiri.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Bisri menyatakan COVID-19 varian baru yakni Corona B1525 ditemukan di Batam sekitar dua bulan lalu.

Kasus COVID-19 yang bermutasi menjadi B1525 terungkap setelah dilakukan penelitian terhadap seorang pasien berstatus sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia, yang kembali ke Tanah Air melalui Batam.

"Dari hasil penelitian, ternyata pasien tersebut terinfeksi BI525, namun tidak menyebar luas," ujarnya.

PMI itu berangkat dari Malaysia menuju Batam dengan menggunakan feri. Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ditemukan orang-orang yang kontak dengan pasien tersebut.

Pasien itu bergejala ringan sehingga tidak dirawat. Pasien itu melakukan isolasi mandiri di rumah singgah di Batam sebelum kembali ke kampung halamannya.

"Pasien itu sudah sembuh. Kami imbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan setelah ditemukan satu kasus varian baru dari COVID-19 tersebut," katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya