Ade Armando Duga Jozeph Paul Zhang Hina Islam Buat Pindah Warga Negara
- VIVAnews/Foe Peace Simbolon
VIVA – Pakar Komunikasi Indonesia Ade Armando, sangat geram dengan apa yang dilakukan oleh Jozeph Paul Zhang, karena telah menghina agama Islam. Ade mengatakan, Jozeph sebenarnya bukanlah orang bodoh yang tidak mengerti apa dampak pernyataan yang dia lontarkan.
"Jozeph ini maksudnya apa kamu ngomong begitu, kamu tahu persis saya sakit hati. Barangkali sebagai seorang muslim saya cenderung yang mengintepretasikan agama secara cukup pluralis, saya aja marah. Anda (Jozeph) itu menyakiti hati semua umat Islam dan nantinya tahu nggak yang akan menjadi korban itu bukan Anda. Anda itu aman di Jerman sana, orang-orang yang di sini bagaimana," kata Ade dalam acara diskusi di tvOne, Selasa malam 20 April 2021.
Ade merasa cukup bersyukur bahwa umat islam di Indonesia cukup dewasa untuk menyikapi peristiwa ini. Umat Islam di Indonesia bisa melihat kasus ini secara jernih dan apa yang dilakukan Jozeph tindakan pribadi bukan mewakili umat kristen.
"Dia harus tahu bahwa ini bikin marah orang dan ini akan membakar kemarahan kebencian dan kita cukup dewasa untungnya untuk tidak menganggap Jozeph ini perwakilan dari agama Kristen mudah-mudahan saja tidak representatif dari umat Kristen," ujarnya.
Dari kasus ini, Ade menduga ada niat lain yang menjadi tujuan Jozeph melakukan aksinya ini. Sebab jika sebagai seorang yang terpelajar, tidak mungkin Jozeph melakukan hal ini tanpa tujuan tertentu.
"Saya menganggap ada yang bau amis di belakang. Tidak mungkin dangkal, dia pendeta kita spekulasi atau barangkali dia itu sebetulnya berharap memang akan dikejar oleh Polisi Indonesia dinyatakan sebagai penista agama dan kemudian dengan alasan itulah dia akan minta negara-negara Eropa untuk menerima dia sebagai warga negara," ujarnya.
Menurut Ade, banyak negara di Eropa yang menerima seseorang menjadi warga negara karena dianggap orang tersebut dipersekusi oleh negara asalnya.
"Karena kita tahu di banyak negara seperti Norwegia Swedia dan segala macam itu kalau Anda mengaku Anda dipersekusi di negara asal itu biasanya mereka jatuh hati dan akan menerima dia sebagai warga negara tanpa harus melewati prosedur," ujarnya.
Sebab sangat tidak mungkin seorang terpelajar melakukan tindakan tersebut tanpa tujuan yang jelas.
"Saya cuman berpikir ini motivasi orang itu apa. Mau bikin marah umat Islam itu apa dan dia tahu dia Tionghoa, kedua dia Kristen dia pendeta pula, itu kan sudah kombinasi dari hal-hal yang akan mudah membangkitkan kemarahan orang tapi saya tidak tahu saya cuma bisa menduga-duga kenapa dia melakukan itu," ujarnya.