Soal Vaksin Nusantara Terawan, Jokowi: Kok Ramai

Presiden Jokowi
Sumber :
  • Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Jokowi meminta polemik soal riset vaksin nusantara dihentikan. Menurut Presiden, urusan vaksin nusantara yang dikembangan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebaiknya menjadi pembahasan secara ilmihah.

"Ini kan urusan ilmiah, biarlah sesuai dengan mekanisme ilmiah. Mestinya perdebatannya itu perdebatan ilmiah," kata Jokowi di Jakarta, Selasa 20 April 2021.

Jokowi heran, yang memperbedebatkan riset vaksin nusantara justru datang dari latarbelakang yang mengerti medis atau kedokteran.

Jokowi sendiri tegas menyampaikan, bahwa dia mendukung segala riset yang berhubungan dengan penanganan COVID-19, termasuk vaksin Nusantara. 

"Kok ramai? Politikus ngurusin, lawyer ngurusin. Sudahlah,” sambung Jokowi.

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

Sebelumnya diberitakan, Terawan yang juga mantan Menteri Kesehatan, angkat bicara mengenai vaksin Nusantara yang disebut didominasi oleh pihak asing dalam pembuatannya. Menurut Terawan, tudingan tersebut adalah tudingan yang keliru.

Pada saat mengambil sampel darah pasangan selebriti Anang Hermansyah dan Ashanti di RSPAD Gatot Soeboroto, Terawan menjelaskan bahwa vaksin nusantara dikerjakan oleh anak bangsa. Jika ada orang non WNI yang ada di tempat penelitian itu dipastikan hanya sekadar melihat orang Indonesia bekerja.

"Lima menit, (Bule) masuk lihat bagaimana orang Indonesia bekerja ditonton orang bule," kata Terawan dalam sebuah video yang diunggah di platform berbagi video Youtube, yang dikutip Senin malam 19 April 2021.

Belakangan ini, banyak tudingan yang menyebut vaksin nusantara dikerjakan orang asing, dan itu menurut terawan salah besar. Terawan berani menjamin vaksin Nusantara dikerjakan oleh anak bangsa.

"Berbeda dengan pandapat orang. Orang bule bekerja, orang Indonesia nonton, tidak! di sini semua 100 persen yang bekerja orang Indonesia," ujarnya.

Penjelasan OIKN soal Heboh Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi
Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024