Non Muslim Bisa Kuliah di UIII, Moeldoko: Kita Negara yang Bersahabat

Peletakan Batu Pertama UIII.
Sumber :
  • Agus Rahmat/VIVA

VIVA – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, meninjau perkembangan pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat pada Selasa 20 April 2021.

Tuding Ada Mobilisasi Pejabat Daerah di Pilkada 2024, Megawati: Demokrasi Terancam Mati!

Moeldoko berharap, UIII ke depan seperti yang diharapkan bisa menjadi pusat studi dalam peradaban nilai-nilai Islam di dunia dan Indonesia

“Dan kita juga bisa mengeksploitasi peradaban kita ke dunia luar dan juga kepada bangsa ini, jangan peradaban kita semakin mundur, itu yang tidak boleh terjadi,” kata Moeldoko.

Agustiar-Edy Unggul Sementara Versi Quick Count Poltracking Indonesia di Pilgub Kalteng

Kemudian, Moeldoko ingin agar kampus ini menjadi pusat simbol toleransi. Baik toleransi antar umat beragama, antar suku dan seterusnya. Sehingga Indonesia bisa menjadi simbol toleransi bagi negara-negara lain.

“Kita juga bisa menjadi sebuah negara yang bersahabat,” jelasnya

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

Sementara itu, Rektor UIII, Prof Komaruddin Hidayat mengungkapkan, proyek pembangunan UIII adalah proyek yang cukup ambisius. Karena Indonesia sebagai negara muslim mayoritas belum memiliki perguruan tinggi tingkat internasional.

“Sedangkan beberapa negara yang lebih kecil dari kita sudah punya, jadi sebenarnya sudah terlambat, nah baru sekarang ini cita-cita ini diwujudkan,” katanya.

Oleh karena itu, Komaruddin berharap, UIII menjadi jendela bagi orang asing yang ingin tahu Indonesia. Negara yang mayoritas muslim tapi bisa berdampingan dengan yang lain, dan menganut demokrasi.

“Indonesia punya keunikan. Misalnya Islam dan demokrasi, pesantren, ormas terbesar di sini,” ujarnya.

Sehingga diharapkan, nanti yang ingin study di sini tidak hanya mendapatkan ilmu soal Islam. Tapi juga soal nilai-nilainya yang diterapkan oleh Indoensia.

“Jadi, berbagai pengalaman-pengalaman pergulatan Islam dan lokal culture, Islam dan modernisasi, Islam dan demokrasi, dan itu kaya sekali, dan itu semuanya yang meneliti orang asing datang ke sini” jelasnya.

Selain itu, UIII juga siap menampung para peneliti asing dan warga Indonesia untuk belajar di kampus tersebut.

“Jadi seperti yang dipesankan Pak Moeldoko tadi, orang-orang kita harus manfaatkan, tapi juga orang luar agar tahu Indonesia lebih dekat,” katanya.

Ditargetkan, UIII bakal beroperasi pada September 2021. Tak hanya umat muslim, mereka yang berasal dari non mulsim pun dipersilahkan untuk menimba ilmu di perguruan tinggi itu.

“Jadi nanti orang non muslim kita tampung, mereka punya akses studi di sini, melakukan research sehingga kampus ini bukan umat Islam yang memanfaatkan tapi non muslim juga terakomodasi,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya