Bantah Isu KLB, Gus Yaqut: PKB Partai Paling Solid Dunia Akhirat
- Dok. PKB
VIVA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kini diterpa isu munculnya muktamar luar biasa (MLB) atau kongres luar biasa versi PKB. Namun, isu yang mencuat tersebut dibantah Menteri Agama sekaligus Ketua DPP PKB Yaqut Cholil Qoumas.
Gus Yaqut, sapaan akrabnya menyampaikan PKB di era kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin solid dan tak ada masalah di internal partai. Ia pun sudah menemui Cak Imin di kantor DPP PKB untuk membicarakan isu KLB tersebut.
“Kita nggak ngerti siapa itu yang ngomong. Dan yang jelas saya ini ke sini (ke kantor DPP PKB) kan berarti solid kan, nggak ada apa. Ini kan menunjukkan kalau PKB ini tidak ada apa-apa,” kata Gus Yaqut, Senin, 19 April 2021.
Dia heran dengan pihak yang mendorong kemunculan isu KLB. Pun, kader yang dimaksud mendorong KLB tersebut.
“Siapa yang dorong? Kader yang mana? Kan harus dicek dulu. DPC, DPC mana? Benar enggak itu DPC, jangan-jangan DPC-DPC-an, jangan-jangan DPC yang dibikin. Ya kan," tutur Gus Yaqut.
Kemudian, ia menyebut isu KLB tak bisa dipertanggungjawabkan. Gus Yaqut bahkan mengaku sudah meminta klarifikasi dengan salah seorang nama yang diduga memunculkan isu KLB.
“Saya tidak tahu itu suara dari mana, dan saya sudah tanya si Ahmad (mantan Ketua DPC PKB Karawang, Ahmad Zamakhsyari). Siapa itu, saya kenalnya Jimmy sih, bukan Ahmad. Dan dia mengklarifikasi, dia nggak pernah bicara itu," jelas Gus Yaqut..
Dia menegaskan, PKB di era kepemimpinan Cak Imin saat ini mampu menorehkankan prestasi yang moncer. Pencapaian ini termasuk di kancah perolehan kursi parlemen, maupun di pemerintahan. Maka itu, ia geram adanya pihak yang coba mengganggu PKB.
“Ngarang saja, PKB ini partai paling solid dunia akhirat lho. Saya ngobrol dengan Cak Imin biasa saja. Ini yang publik tidak tahu, kok tiba-tiba dikesankan seolah-olah saya ini ada masalah atau sedang membuat masalah, enggak ada, wong PKB kompak. Coba sampean cek,” tutur dia.
Sebelumnya, isu KLB muncul disuarakan salah seorang kader PKB Ahmad Zamakhsya. Ia mengatakan ada dorongan menggelar KLB karena era Cak Imin dianggap banyak pelanggaran anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART).
Jimmy, sapaan akrabnya, kekeliruan DPP era Cak Imin sering sembarangan menunjuk pengurus DPC. Padahal, mekanisme dalam AD/ART mestinya penjaringan nama DPC harus melalui DPW.
Kemudian, ia menyebut ada protes soal kepengurusan ganda dan rangkap jabatan pengurus DPP. Selain itu, disinggung pula musyawarah wilayah dan musyawarah cabang yang sering tidak dipraktikkan.