Kisah Warga Kampung Mualaf, Dulu Menganut Animisme Kini Memeluk Islam

Relawan dan warga kampung mualaf Darussalam, Sulsel, saat makan bersama.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Irfan (Makassar)

VIVA – Para warga yang mendiami perkampungan mualaf Darussalam di Dusun Betteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dulunya adalah penganut kepercayaan Aluk Todolo, Suku Toraja.

Celine Evangelista Makin Dekat dengan Agama Islam, Belajar Banyak dari Umi Pipik

Aluk Todolo adalah agama leluhur nenek moyang suku Toraja yang hingga saat ini masih dipraktikkan oleh sebagian masyarakat Toraja.

Aluk Todolo adalah kepercayaan animisme tua. Dalam perkembangannya Aluk Todolo banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran hidup konfusius dan agama Hindu.

Debat Kandidat Pilgub Sulsel Diwarnai Bentrokan Antarpendukung

VIVA sudah dua kali berkunjung ke kampung mualaf yang wilayahnya berada di dataran tinggi tersebut, dan bercengkrama langsung dengan sejumlah mualaf.

Adalah Guntur, seorang yang ditokohkan warga di kampung mualaf itu, mengisahkan awal mula sehingga dia bersama istri dan anak-anaknya, serta warga lainnya bisa tinggal di lokasi yang bersebelahan langsung dengan sungai kecil itu.

Tiru Umi Pipik, Celine Evangelista Bikin Pangling dengan Penampilan Syar'i

Dia menyebutkan, atas jasa Ustaz Farid yang merupakan pemilik Yayasan Darussalam, beberapa lahan bisa dibebaskan dan ditempati oleh para mualaf.

Setelah ada lahan yang siap digunakan, Guntur kemudian mencarikan dana lagi untuk pengadaan bangunan rumah panggung.

"Kalau semua sudah siap, baru kami panggil lagi saudara kami untuk bisa berkumpul di tempat ini," ujarnya saat ditemui VIVA di perkampungan mualaf, beberapa waktu lalu.

Di wilayah Makula, sebutan kebanyakan orang untuk kawasan pegunungan tersebut, memang terdapat beberapa titik yang ditinggali para mualaf sehingga kehidupan mereka terpisah dan berjarak.

Perkampungan mualaf Darussalam terbilang maju karena sarana dan prasarana cukup memadai yang merupakan donasi dari sejumlah lembaga kemanusiaan ataupun organisasi masyarakat yang seringkali datang ke permukiman itu.

Kendati demikian, Guntur menyampaikan jika warga masih membutuhkan akses layanan kesehatan, pendidikan dan juga bimbingan kerohanian, mengingat mereka adalah para mualaf yang baru memeluk ajaran Islam.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya