Menkes Warning Kepala Daerah Waspadai Gelombang Ketiga COVID-19

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Sumber :
  • VIVA/ Sherly.

VIVA – Para kepala daerah di tanah air diminta oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar waspada atas lonjakan kasus virus COVID-19 gelombang ketiga atau third wave. Hal ini menyusul lonjakan kasus yang telah dialami di negara lain.

10 Cara Cerdas Menghemat Biaya Perawatan Anabul di Rumah

"Seluruh kepala daerah Bupati, Gubernur dan Wali Kota, kami melihat ada kenaikan lonjakan ketiga atau third wave yang tinggi di negara-negara di Eropa, di negara-negara Asia khususnya India, Filipina juga di Papua Nugini juga dan juga di negara Amerika Selatan seperti Chili dan Brazil," ujar dia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 18 April 2021.

Dirinya menjelaskan, walau program vaksinasi terus berjalan, tapi jangan sampai membuat masyarakat tidak wasapda atas penularan COVID-19 lagi. Pasalnya, dia menyebut tidak menutup kemungkinan masih bisa tertular virus corona meski sudah divaksin.

Kasus KLB Meningkat di Kalangan Anak Sekolah, IDAI Ingatkan Pentingnya Vaksinasi

"Perlu saya ingatkan disini bahwa jangan sampai program vaksinasi ini membuat kita tidak waspada, jangan sampai program vaksinasi ini membuat kita euforia," ujar Budi.

Maka dari itu, Budi minta protokol kesehatan COVID-19 terus dijalankan. Mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Kasus DBD Melonjak, Ahli: 50 Persen Kematian Usia 5-14 Tahun

"Kenapa karena vaksinnya masih menular, masih ada, dan kita harus tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak," katanya lagi.

Untuk diketahui, sebanyak 6 juta vaksin COVID-19 tahap kedelapan dari PT Sinovac Biotech, Beijing, Tiongkok akhirnya tiba di Indonesia melalui Terminal Kargo, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, 18 April 2021. Jutaan vaksin tersebut tiba pada pukul 12.22 WIB menggunakan makspai Garuda Indonesia.

"Telah tiba 6 juta vaksin sinovac yang mana bagian dari 140 juta bulk vaksin. Nantinya, vaksin ini akan langsung dikirim ke fasilitas produksi PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat," kata Menteri Kesehatan.

Ia melanjutkan, dari kedatangan vaskin tersebut, Indonesia akan mampu memproduksi 20 juta dosis vaksin yang nantinya akan mencukupi kebutuhan program vaksinasi di bulan April hingga Mei 2021.

Ilustrasi dokter. (Unsplash.com/Hush Naidoo Jade Photography)

Ministry Prioritizes Oncology Education Abroad for Future Medical Excellence

The Indonesian government will send 100 doctors abroad annually for further study to increase the number of oncology specialists who can provide better cancer treatment..

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024