Papua Barat Siagakan 13 Kapal Antisipasi Siklon Tropis Surigae
- Situs Resmi BMKG
VIVA – Badan Penggulanan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat siagakan 13 kapal laut di perairan provinsi itu antisipasi bencana alam akibat siklon tropis surigae.
Kepala pelaksana BPBD provinsi Papua Barat Derek Ampnir di Manokwari, Rabu, 14 April 2021, mengatakan 13 kapal laut itu telah dikoordinasikan bersama Komando Armada III TNI AL Sorong.
"Antisipasi bencana alam perairan timur akibat siklon tropis surigae, kami siagakan 13 kapal laut bersama TNI AL," kata Derek Ampnir.
Dia mengatakan, rapat virtual dilaksanakan Kamis (15/4) bersama pemangku kepentingan di 13 kabupaten dan kota membahas strategi yang dibutuhkan segera.
"Rapat virtual kami lakukan besok. Itu menindaklanjuti Surat Peringatan Dini Kepala BNPB Nomor: B-27/BNPB/D II/PK.03.02/04/2021 tanggal 13 April 2021 tentang peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi Siklon Tropis Surigae," kata Ampir.
Siklon tropis surigae memengaruhi wilayah bagian utara Indonesia, khususnya daerah Timur seperti Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua Barat, dan Papua yang menyebabkan terjadinya peningkatan potensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang dan tinggi gelombang yang akan terjadi pada tanggal 13-19 April 2021.
Siklon akan meningkat
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menyatakan siklon tropis surigae telah terbentuk di sekitar Pasifik Barat utara Papua, tepatnya di 8,2 Lintang Utara (LU)-137 Bujur Timur (BT), sekitar 1.050 kilometer utara Biak.
"Siklon Tropis Surigae merupakan perkembangan dari bibit siklon 94W, yang sebelumnya tumbuh di sekitar perairan Pasifik Barat sebelah utara Papua yang terpantau sejak tanggal 12 April 2021," ujar Guswanto.
Ia menjelaskan siklon tropis tersebut terbentuk pada pukul 04.00 WIB, Rabu.
Kecepatan angin maksimum di sekitar sistem siklon tropis surigae mencapai 40 knot (75 km per jam) dengan tekanan di pusatnya mencapai 1.000 hPa. Siklon tropis surigae bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan gerak mencapai enam knot (11 km per jam) mendekati wilayah perairan timur Filipina
"Dan diprediksikan dalam 24 jam ke depan intensitas siklon tropis surigae mengalami peningkatan," katanya.
Guswanto menjelaskan keberadaan siklon tropis surigae dalam 24 jam ke depan ini memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang.
Dampak tidak langsung siklon tropis surigae akan terasa di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
"Dampaknya berupa gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4,0 meter di perairan Manokwari, perairan utara Biak, Samudra Pasifik utara Papua Barat. sedangkan gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter di Samudra Pasifik utara Papua," katanya. (ant)