Relawan Jokowi Usulkan Syahrul Yasin Limpo Dicopot, Nasdem Tak Terima

Politisi NasDem Irma Suryani Chaniago (kanan).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dede Rizky Permana

VIVA - Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer mengusulkan sejumlah nama menteri agar dicopot dari posisinya. Salah satu menteri itu adalah Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Istana, Bahas Bansos, Zonasi hingga Gaji Guru

Namun, usulan itu ditentang oleh politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago. Dia menegaskan Syahrul adalah menteri yang berprestasi.

"Jadi tidak ada alasan, walaupun hak prerogatif presiden, mengatakan Pak Syahrul tidak berprestasi, Pak Syahrul sangat berprestasi," kata Irma dalam perbincangan dengan tvOne, Rabu, 14 April 2021.

Presiden Vietnam Sampai Uber Prabowo Subianto Demi Bisa Foto Bersama Menterinya

Irma menuturkan bahwa Syahrul Yasin Limpo yang merupakan politisi Nasdem tersebut ditugaskan oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan dua hal yaitu menjaga ketahanan pangan, dan food estate. Dan menurutnya, itu sudah dikerjakan dengan baik oleh Syahrul.

Baca juga: Relawan Jokowi Usul 5 Menteri Dicopot, Salah Satunya Pratikno

Trump Abaikan Proses Pemeriksaan oleh FBI untuk Seleksi Calon Menteri, Menurut Media

Mengenai impor beras, Irma menyebut itu bukan urusannya menteri pertanian. Tapi urusan Menteri Perdagangan dan Menko Perekonomian.

"Menteri Pertanian hanya menjaga ketahanan pangan," katanya.

Selama pandemi, lanjut Irma, pertanian tumbuh 2,6 persen, sedangkan sektor yang lain hancur lebur, berantakan.

"Jadi tidak ada alasan menempatkan Syahrul Yasin Limpo kepada menteri yang tidak berprestasi. Justru Syahrul Yasin Limpo itu yang paling berprestsi selama pandemi," katanya.

"Soal impor beras, justru menkonya yang harus ditanya," kata dia lagi.

Irma menambahkan bahwa dia pernah bertanya langsung ke Syahrul Yasin Limpo soal impor beras. Syahrul kemudian menjawab dalam ratas, dia mengatakan kepada presiden belum ada alasan untuk melakukan impor beras karena akan panen raya.

"Itu jawaban Syahrul ke presiden," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya