Yuk Kepoin Jurnalis tvOne Maria Gerarda
VIVA – Ada yang menarik dan unik dari Maria Gerarda. Menjadi wartawab karena kesempatan. Bukan sesuatu yang dicita-citakan. Padahal dirinya kuliah di jurnalistik.
Â
Maria Gerarda adalah nama siarannya di tvOne. Nama itu diambil dari nama panjangnya Maria Gerarda Aloysia Adiananta. Sementara nama panggilan sehari-harinya adalah Ditta.
Ditta masuk tvOne awalnya karena ada kesempatan. Waktu itu, ia baru lulus kuliah bulan September, tvOne sedang membuka lowongan untuk jurnalis pada Oktober 2016. Ia mencoba melamarnya.
Sekilas memilih profesi jurnalis adalah sesuatu yang sudah dicita-citakan Ditta. Apalagi kuliahnya di jurusan jurnalistik. Ternyata tidak begitu. Kok bisa?Â
Ditta kuliah di Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (IISIP), Lenteng Agung, Jakarta. Ia mengambil jurusan jurnalistik. Saat kuliah ia belum punya cita-cita menjadi jurnalis. "Aku kuliah di sini gak ada gambaran mau jadi apa, apalagi jurnalis tv," kenang Ditta, Sabtu, pekan ini.
Ia kuliah di IISIP dengan pertimbangan sederhana. Dekat rumah dan biaya terjangkau. Orangtuanya pun menyetujui itu. Ia jalani kuliah hingga lulus tahun 2016.
Ditta mengaku, meski mengambil jurusan jurnalistik, dirinya tidak suka berita, tidak suka nonton berita, dan tidak baca berita. "Pada dasarnya, dari dulu aku memang kurang suka," jelas wanita kelahiran Semarang, 9 Agustus 1994.
Meski begitu, ia tidak menutup diri dari profesi apapun, termasuk jurnalis. Waktu lulus kuliah, suasananya memang masih cari-cari kerja, tidak pilih-pilih, dan kesempatan ada di tvOne. "Puji Tuhan, ternyata jalannya terbuka di sini," jelas Ditta yang kini suka cari berita.
Saat lamarannya diterima tvOne. Ia pun mengikuti proses training 4 bulan di Journalist Development Program (JDP) tvOne bersama 25 teman-teman lainnya.
Ia belajar dari nol lagi. Ia mendapatkan hal-hal baru. Misalnya mulai penulisan naskah tv hingga materi siaran. "Di sini ada live report yang belum pernah aku pelajari saat di kampus," jelas Ditta yang saat kuliah lebih banyak mendapat materi media cetak.
Di JDP tvOne, Ditta terus belajar. Learning by doing. Berproses bersama dengan teman-teman lainnya. Ditta akhirnya dinyatakan lulus seleksi dan jadi reporter tvOne.
Â
Ia senang menjadi jurnalis tvOne. Stasiun tv yang memiliki branding kuat sebagai tv berita nomor 1 di Indonesia. Sebagai jurnalis, ia memiliki akses ke orang-orang penting dari bawah sampai atas untuk wawancara.Â
"Akses terbuka lebar di sini, kita menjadi tahu banyak hal," jelas Ditta yang memiliki background menyanyi dan pernah ikut kompetisi ini.
Baru dua tahun di tvOne, ia dipercaya menjadi presenter setelah ikut casting dan training. Awalnya, ia tidak percaya diri bahwa dirinya bisa sampai ke level ini. Bahkan ia sempat izin mundur dulu untuk tidak ikut training presenter.
"Aku masih cari-cari jati diri tentang profesiku ini. Aku merasa tidak kompeten. Tapi lagi-lagi ini adalah kesempatan yang aku harus ambil dan aku syukuri," jelas Ditta yang memiliki performa look on air cukup baik ini.
Program pertama yang ia bawakan adalah menjadi presenter Kabar Pagi. Setelah itu beberapa program lainnya. Sekarang dia sering membawakan program kriminal, Sidik Jari atau Ragam Perkara setiap jam 16.00 sore.
Meski sudah jadi presenter, Ditta masih tetap liputan ke lapangan. Tugasnya sekarang bertambah; reporter dan presenter. Di luar itu, Ditta ternyata punya aktivitas lainnya.
Ia orangnya tidak ambisius, tapi hanya menjalani kesempatan dengan sebaik mungkin. Ia pun mencoba mewarnai aktivitasnya dengan bisnis fashion hingga makanan meskipun kecil-kecilan. Itu menyenangkan baginya.Â
"Tipe orang memang beda-beda. Ada yang fokus satu kerjaan, tapi aku tipe yang ingin mencoba banyak hal. Aku harus ke mana-mana supaya bisa menyeimbangkan kesukaan hati dan pikiranku," jelas Ditta yang terus belajar dalam hal-hal yang baru.