Polisi Sebut Kelompok Lekagak di Balik Pembakaran Helikopter di Papua
- ANTARA/Evarukdijati
VIVA – Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius D Fackhiri meminta bantuan Bupati Puncak, Willem Wandik, agar mendekati tokoh-tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat menyikapi maraknya gangguan kamtibmas dan tindak kekerasan oleh kelompok bersenjata di wilayah itu beberapa hari terakhir.
Ditemui awak media di Timika, Senin, 12 April 2021, Fakhiri mengatakan, dukungan dan keterlibatan aktif para tokoh di Kabupaten Puncak menjaga situasi kamtibmas tetap aman sangat diharapkan agar aksi-aksi kekerasan kelompok bersenjata bisa diredam.
"Peran tokoh adat dan tokoh masyarakat sangat besar dalam menjaga situasi keamanan di Ilaga dan secara keseluruhan di Kabupaten Puncak bisa tetap aman dan kondusif. Rentetan kejadian mulai dari Beoga sampai malam tadi di Ilaga cukup mengganggu aktivitas pemerintahan di sana, juga nanti bisa berdampak pada aktivitas penerbangan ke wilayah Kabupaten Puncak," kata dia.
Ia memastikan situasi keamanan di Ilaga pascapembakaran helikopter rusak di Bandara Aminggaru, Ilaga, pada Minggu petang (11/4) dan terjadi kontak tembak antara aparat TNI-polisi dengan kelompok bersenjata pada Minggu malam (11/4) hingga saat ini masih cukup kondusif.
"Saya berharap rekan-rekan yang ada di Ilaga dapat mengendalikan situasi keamanan yang ada di sana. Kemarin sore ada pembakaran helikopter rusak di Bandara Ilaga, lalu malamnya terjadi kontak tembak," ujarnya.
Ia juga memastikan adalah kelompok bersenjata di bawah kendali Lekagak Telenggen yang menembak dua orang guru yang bertugas di Beoga serta membakar helikopter rusak di Bandara Aminggaru, Ilaga.
"Mereka semua itu satu kelompok di bawah kendali kelompok Lekagak," ucap dia.
Menyikapi tindakan kekerasan oleh kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak itu, polisi belum berencana mengirim pasukan bantuan.
"Sementara ini kami masih mengandalkan personel yang ada di Beoga maupun di Ilaga. Di sana ada rekan-rekan Brimob Pengamanan Daerah Rawan, ada juga rekan-rekan TNI baik dari Satgas Pengamanan Daerah Rawan maupun personel organik dari kewilayahan," kata dia.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Humas Satgas Nemangkawi Kepolisian Indonesia, sekitar pukul 20.20 WIT Minggu (11/4), kelompok bersenjata membakar satu helikopter yang sedang parkir di Bandara Aminggaru Ilaga.
Hal itu kontan membuat personel TNI dan polisi tidak tinggal diam, sehingga terjadi kontak senjata dengan kelompok bersenjata itu. Orang-orang yang membakar helikopter di Bandara Aminggaru, Ilaga, itu diketahui kemudian Prenggen Telenggen, Abu Bakar Kogoya, Lerymayu Telenggen, dan Numbuk Telenggen. (ant)