'Ratu' Komunitas Salamullah Lia Eden Meninggal Dunia
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Lia Eden atau Lia Aminudin meninggal dunia pada Jumat kemarin, 9 April 2021. Kabar duka itu diinformasikan melalui akun Instagram Serikat Jurnalis Keberagaman (Sejuk).
"Ratu Surga pengabar kesucian wahyu-wahyu Tuhan itu berpulang. Lia Eden (Lia Aminudin) yang sejak 1995 meyakini terus menerima bimbingan malaikat Jibril telah meninggal Jumat lalu," tulis Sejuk.
Sejuk pun turut mengucapkan selamat jalan kepada Lia Eden dan beristirahatlah dalam kemenangan yang maha damai.
Baca juga:Â Cerita Ganjar Pranowo di Solo, Rasakan Gempa Malang Dikira di Jateng
"Estafet perjuanganmu berlanjut senantiasa, urusan setiap warga dengan Tuhannya tidak bisa dibatasi dan dikurangi oleh negara, apalagi dipenjara," katanya.
Sejuk menyebutkan, bahwa Bunda Lia Eden bersama komunitas Salamullah nya adalah simbol perjuangan kebebasan beragama dan berkeyakinan. Di masa bulan madu negara-MUI, era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Lia Eden dipenjara dua kali (2006 dan 2008) dengan Pasal Penodaan Agama.
"Ikhtiar teguh memegang imanmu sampai akhir hayat adalah perjuangan warga untuk mengingatkan dan menagih negara agar menghormati serta memberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak-hak beragama dan berkeyakinan di Indonesia," katanya.
Untuk diketahui, polisi telah menetapkan Lia Eden atau Lia Aminuddin dan anggota "Kerajaan Tuhan" sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama.
Penetapan tersangka itu terkait penyebaran selebaran yang berisi permintaan untuk penghapusan agama yang dikirimkan kelompok Lia Eden kepada Pemerintah.
Selebaran yang dianggap sebagai bentuk penodaan agama di buat sebanyak 1.000 lembaran oleh Komunitas Eden dan disebarkan ke seluruh instansi pemerintah di Jakarta.
Saor Siagian, pengacara Lia Eden mengatakan, saat ini seluruh anggota Komunitas Eden telah menjalani pemeriksaan. Namun Lia Eden belum mau didampingi pengacara.
"Dia belum mau didampingi pengacara, karena telah mendapat pesan dari Tuhan bahwa pengacara belum dibutuhkan," ujar Siagian, mengulangi perkataan Lia Eden.