Doa NU Jatim untuk Korban Jiwa Gempa Malang: Semoga Syahid
- ANTARA FOTO/HY Prabowo
VIVA – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur ikut berbelasungkawa atas meninggalnya sedikitnya delapan warga Malang dan Lumajang akibat gempa 6,1 skala richter yang berpusat di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 10 April 2021. NU mendoakan korban meninggal mati syahid.
“PWNU turut berbela sungkawa atas korban luka dan meninggal akibat gempa dan longsor di sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk Malang dan Lumajang. Semoga syahid," kata Sekretaris PWNU Jatim Akhmad Muzakki dalam keterangan tertulis diterima VIVA pada Minggu, 11 April 2021.
Baca juga: Gempa Malang, 750 Bangunan Rusak dan Korban Luka-luka Masih Dirawat
NU Jatim, lanjut pengajar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya itu, telah menginstruksikan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU. Untuk, berkoordinasi dengan PCNU dan MWCNU untuk menerjunkan relawan membantu pemerintah melakukan penanganan pascagempa di lokasi terdampak.
"Lebih dari itu, PWNU mengajak masyarakat semua untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan di tengah potensi bencana alam yang besar, khususnya ancaman badai dan gempa bumi. Mari tetap terjaga dan waspada. Hindari sebisa mungkin tempat-tempat yang berada dalam potensi bencana alam itu," ungkapnya.
Gempa berkekuatan bermagnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Malang bagian selatan pada Sabtu siang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mencatat setidaknya getaran gempa dirasakan di 18 kabupaten/kota di Jatim. Diterima juga laporan bahwa gempa juga terasa di Solo, Jawa Tengah.
Berdasarkan data dari BPBD Jatim hingga Sabtu malam, delapan orang meninggal dunia akibat gempa tersebut dan 25 orang mengalami luka-luka. Delapan korban meninggal itu lima orang warga Kabupaten Lumajang dan tiga orang warga Kabupaten Malang. Ratusan bangunan rusak, terbanyak di Kabupaten Malang.
Selain gempa yang sudah terjadi, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga akan potensi longsor dan banjir bandang pada Minggu, 11 April 2021.
"Mohon waspadai potensi longsor dan banjir bandang jika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat setelah terjadi gempa," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada konferensi pers secar virtual, Sabtu.
BMKG Jawa Timur telah mengeluarkan peringatan dini untuk 11 April 2021 berupa hujan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang sesaat di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Hujan tersebut dikhawatirkan dapat memicu longsor pada lereng-lereng rawan dan rapuh akibat gempa bumi pada Sabtu, dan selanjutnya dikhawatirkan dapat memicu banjir bandang.
Daerah-daerah yang berpotensi longsor dan banjir bandang itu ialah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Pasuruan.
Kemudian, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung. Masyarakat dihimbau untuk menghindari lereng dan berada di lembah sungai apabila terjadi hujan.