3 Lapas Baru di Nusakambangan Bakal Dibangun untuk Napi Teroris
- Dokumentasi Kemenkumham.
VIVA – Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan, pihaknya berencana membangun tiga gedung lembaga pemasyarakatan (Lapas) baru khusus narapidana terorisme di Nusakambangan, Jawa Tengah. Pembangunan fasilitas baru itu didasari karena kelebihan kapasitas (over capacity).
"Kita dapat komplain dari Polda, Kejaksaan Tinggi, karena masih agak padat. Kalau khusus teroris, saya kira Polri masih punya tempat khusus untuk itu. Dan tahun ini kita bangun tiga lapas di Nusakambangan," kata Yasonna saat ditemui di kawasan Thamrin Jakarta pada acara Gowes bareng PDIP, seperti dikutip VIVA, Minggu, 11 April 2021.
Kata Yasonna, tiga gedung yang rencananya dibangun itu bakal melengkapi satu bangunan lapas dengan sistem maximum security. Untuk kelas pengamanan lapas di tipe pengamanan ekstra ketat itu, sebetulnya cukup. Hanya saja, penambahan dilakukan karena perlu adanya penanganan narapidana terorisme dengan pidana lain.
Baca juga: Siswa SMA 'Dugem' di Aula Kantor Bupati Jambi, Langsug Digrebek Polisi
"Dan nanti ada narapidana teroris yang kita lihat sudah ada pembinaan. Akan kita akan pindah ke lapas (pengamanan) medium," lanjutnya.
Yasonna bilang, Pemerintah sudah punya perencanaan setelah Korps Brimob membangun Lapas atau rutan untuk napi teroris di Cikeas, Jawa Barat. Keberadaan rutan bagi terduga pelaku teroris di Cikeas juga dianggap tepat dan cukup, menyusul kejadian kerusuhan 2018 lalu di rutan Mako Brimob, Kelapa Dua.
Maka dengan adanya beberapa rutan atau lapas khusus teroris, nantinya setelah pembinaan berjalan di dalam jeruji besi, seorang tahanan jika dalam penilaian layak, bisa berbaur dengan tahanan lain di tingkat pengamanan yang lebih longgar atau ringan.
"Jadi lapas maksimum, super maksimum. Kan ada tahapannya," kata Yasonna.