Warga NTT yang Direlokasi Akibat Bencana Bakal Dapat Rumah Risha

Sejumlah petugas memperbaiki jaringan listrik yang terputus akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 8 April 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Aditya Pradana Putra

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan konsep rumah yang akan disediakan bagi warga Nusa Tenggara Timur (NTT) korban bencana longsor dan banjir bandang.

Keren, Ajang Lari Ini Kumpulkan Rp3,2 Miliar untuk Penyediaan Air Bersih di Pelosok Indonesia

Merujuk instruksi Presiden Jokowi terkait relokasi, Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR Widiarto mengatakan, pihaknya dan lembaga tengah mematangkan data permukiman warga terdampak.

"Tadi, Bapak Menteri (PUPR) sudah perintahkan untuk mendata rumah-rumah karena lokasi di sini kelihatan harus direlokasi semua," ujar Widoarto dikutip dari keterangan resmi, Sabtu, 10 April 2021.

Dukungan Prabowo dan Jokowi Disebut Tingkatkan Suara Melki-Johni di Pilkada NTT

Pun, rumah yang akan disediakan bagi warga terdampak itu berkonsep Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha). Sementara, dari sisi anggaran untuk penyediaan belum diinformasikan, meski sudah ada knockdown-nya.

"Rumah-rumah nanti kita bantu dengan Risha, karena kita sudah ada knockdown Risha," ujar Widiarto.

20 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Sumut

Selain itu, Widiarto menambahkan Kementerian PUPR juga terus melakukan penanganan tanggap darurat di Kabupaten Lembata dengan mengerahkan alat berat untuk membantu proses evakuasi, pembersihan puing-puing, dan membuka jalur terdampak longsor. 

Secara umum penanganan tanggap darurat bencana yang dilakukan Kementerian PUPR dilakukan dengan inventarisasi kerusakan, pemasangan tanda bahaya pada lokasi longsor di badan jalan. Kemudian, pembersihan lumpur badan jalan nasional di Pulau Lembata, dan dukungan sarana prasarana dasar.

"Tercatat alat berat yang sudah beroperasi di lokasi banjir bandang sebanyak 15 unit excavator, 15 unit dump truck, 1 unit grader, 1 unit loader," kata Widiarto.

Kemudian, juga disalurkan Mobil Tangki Air 4 unit dan Hidran Umum 6 unit untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, juga tambahan sebanyak 5 unit Mobil Tangki Air dan 10 unit Hidran Umum saat ini dalam perjalanan dari Kupang.

Sebagaimana diketahui Presiden Jokowi telah merencanakan relokasi permukiman warga yang terdampak banjir bandang. Banjir tersebut melanda NTT pada Minggu dini hari, 4 April 2021.

Jokowi saat mengecek lokasi bencana di NTT sudah meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk merelokasi warga dari tempat tinggal asalnya agar lebih aman. Menurutnya, hal ini sudah berkoordinasi dengan Gubernur NTT dan kepala daerah setempat yang sudah berbicara dengan warga.

"Yang jelas kementerian PU siap untuk membangun rumahnya, secepat-cepatnya," ujar Jokowi di NTT, Jumat, 9 April 2021.

Kabid Penanganan, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati.(B.S.Putra/VIVA)

BPBD Catat Becana Alam di Sumut Tewaskan 31 Orang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mencatat 31 orang meninggal dunia akibat bencana alam dari tanah longsor hingga banjir bandang. Kepala Bidang (K

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024