BMKG Umumkan Peringatan Potensi Banjir Bandang Susulan di Flores Timur

Warga Adonara Timur melintasi tumpukan kayu yang terbawa arus dari Bukit Air Areng di Kali Mati yang membelah Desa Waiburak dan Desa Waiwerang di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu, 7 April 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Andi Firdaus

VIVA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan warga di sejumlah desa di kaki Gunung Ile Boleng, Flores Timur, agar mewaspadai kondisi 'kipas aluvial' yang berpotensi memicu banjir bandang susulan.

Simpati Terus Berdatangan Susul Banjir Bandang Sukabumi

"Yang lebih penting lagi di atas itu dikhawatirkan skenario terburuk endapannya belum turun semua. Masih ada sedimentasi di atas," katanya saat meninjau situasi pascabencana di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng, Flores Timur, Jumat, 9 April 2021.

Dwikorita mengatakan kipas aluvial adalah endapan yang terbentuk karena kumpulan serta susunan material bongkahan hingga pasir di lereng gunung yang sering mengalami erosi. Penyebabnya bisa karena lereng runtuh dari atas gunung.

Tiga Bandara Ini Dalam Pantauan Khusus AirNav Buntut Cuaca Ekstrem saat Nataru

BMKG sudah menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat di sekitar kaki Gunung Ile Boleng untuk tetap mewaspadai hujan lebat disertai petir yang diperkirakan berlangsung pukul 11.00 hingga 17.00 WITA. "Harus hati-hati, bisa saja ada susulan," katanya.

Peringatan dini bencana alam susulan telah disampaikan BMKG secara berturut sejak 28 Maret, 31 Maret, dan 1 hingga 2 April 2021. Sebab banyak terdapat perkampungan penduduk di sekitar bantaran sungai kaki gunung.

Banjir Bandang Terjang 6 Desa di Sumbawa NTB, Ribuan Rumah Terendam-Pertanian Rusak

Hasil monitoring BMKG di lapangan dalam beberapa hari terakhir melaporkan banjir bandang yang melanda kawasan setempat bersumber dari lereng atas Gunung Ile Boleng.

"Ini fenomena yang sudah beberapa kali terjadi di Indonesia. Ada kesamaan dengan banjir bandang yang lampau. Misalnya yang terjadi di Wasior (Papua) Barat, Taman Nasional Gunung Leseur (Aceh), Sentani (Jayapura), dan sejumlah lokasi lainnya," katanya.

Sebelum terjadi hujan ekstrem di Kabupaten Flores Timur, Ahad (4/4), kata Dwikorita, kipas aluvial telah terpantau muncul di bagian hulu atas bagian lembah Ile Boleng.

"Kebetulan data BMKG pada 3 April 2021, kami merekam gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,1. Kami sedang menganalisis apakah ada kaitan gempa ini dengan bencana di sini. Karena hampir semua kejadian banjir bandang diawali dengan gempa berkekuatan rendah. Analisis sementara kami, dapat memicu runtuhnya batu di atas dan menyumbat lembah di atas," katanya. (ant)

Ilustrasi hujan.

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan, Waspadai Dampaknya

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga deras yang disertai petir.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024