Diembargo, Kedatangan 100 Juta Vaksin COVID-19 dalam Ketidakpastian

Menkes Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • Youtube/Sekretariat Presiden

VIVA – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan jadwal kedatangan 100 juta dosis vaksin COVID-19 mengalami ketidakpastian. Salah satu penyebabnya yakni karena adanya kebijakan embargo di beberapa negara yang memproduksi vaksin.

Benarkah Covid-19 di Bumi Berdampak pada Suhu di Bulan

"Jadi ada 100 juta dosis vaksin yang sampai sekarang menjadi agak tidak pasti jadwalnya," kata Budi dalam rapat kerja bersama dengan Komisi IX DPR, Rabu 8 April 2021

Budi mengatakan, ada dua mekanisme mendatangkan vaksin, seperti melalui mekanisme multilateral dengan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) sebanyak 54 juta dosis secara gratis. Kedua, vaksin Astrazeneca yang didatangkan dengan mekanisme bilateral melalui Bio Farma dan Astrazeneca sebanyak 50 juta.

USAID Mendanai Senjata Biologis, termasuk Covid-19

"Yang bermasalah pertama kali adalah COVAC/GAVI karena adanya embargo dari India, suplai vaksin Astrazeneca paling besar dari India sehingga mengalami hambatan. Kedua dengan mekanisme bilateral melalui Biofarma dan AstraZeneca sebanyak 50 juta yang bermasalah," ujar Budi

Budi mengatakan, pihak AstraZeneca Indonesia hanya bisa mendatangkan 20 juta dosis di tahun ini. Sedangkan 30 juta sisanya diundur ke 2022.

Belasan Ribu Sapi Terjangkit PMK, Jawa Timur Darurat Penyakit Mulut dan Kuku

"Yang Astrazeneca itu tidak ada perubahan harga jadi tetap dengan harga awal, dan mereka hanya mengundurkan jadwalnya, tadinya 50 juta di 2021 menjadi 20 juta di 2021 dan 30 juta di 2022," ujar Budi

Menurut Budi dari 160-an negara di dunia, hanya ada lima negara yang memproduksi vaksinnya sendiri. Yaitu Amerika Serikat, China, India, Inggris, dan Rusia.

Dari lima negara tersebut, ada sebagian yang memiliki kebijakan tidak mengekspor vaksin yang dibuat di negaranya.

Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, di acara diskusi 'Menggali Sumber Ekonomi Potensial Menuju Pertumbuhan 8 Persen', yang digelar di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Februari 2025

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Ekonom sekaligus Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, mengingatkan soal besarnya utang pemerintah akibat ekspansi fiskal saat hadapi COVID-19

img_title
VIVA.co.id
13 Februari 2025