BPBD Sebut Korban Hilang akibat Banjir di Lembata NTT Masih Banyak

Sejumlah warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mencari para korban banjir bandang yang masih belum ditemukan, Minggu, 4 April 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kekurangan alat berat untuk membantu pencarian para korban yang hilang dalam bencana banjir lahar hujan di Gunung Ile Lewotolok, Minggu, 4 April 2021.

Banjir Bandang Terjang 6 Desa di Sumbawa NTB, Ribuan Rumah Terendam-Pertanian Rusak

"Banyak bongkahan batu dan kayu gelondongan yang hanyut terbawa banjir menjadi kendala dalam mencari korban yang masih hilang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lembata Siprianus Meru, Senin.

Ia mengatakan, operasi pencarian terhadap para korban yang masih hilang dilakukan secara manual sehingga butuh waktu yang cukup lama karena harus menyusuri daerah aliran banjir hingga ke tepi Pantai Lewoleba.

DPR Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi sesudah Banjir Bandang

Menurut Siprianus Meru, masyarakat bersama aparat TNI/Polri dan tim BPBD maupun aparat pemerintah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lembata terus melakukan pencarian terhadap para korban yang hilang.

Ia juga mengatakan, kondisi cuaca berupa hujan dan angin kencang yang terjadi di daerah itu menjadi kendala bagi tim pencari untuk melakukan pencarian terhadap para korban yang masih dilaporkan hilang itu.

Banjir Bandang di Tapanuli Selatan Rusak 281 Rumah dan 3 Tempat Ibadah

"Korban yang hilang dalam peristiwa banjir lahar Gunung Ile Lewotolok masih banyak. Kami belum bisa pastikan karena tim kami masih melakukan pendataan di desa-desa yang terdampak bencana alam ini," kata Siprianus Meru.

Dia menambahkan, BPBD akan memberikan data perkembangan penanganan banjir lahar hujan Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata pada sore hari. (ant)

Sukabumi Diterjang Banjir Bandang

Simpati Terus Berdatangan Susul Banjir Bandang Sukabumi

Banjir bandang yang melanda Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan melumpuhkan aktivitas

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024