Tangkal Radikalisme, Ini Pesan Wali Kota Makassar
- VIVA/Irfan (Makassar)
VIVA – Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengajak kepada seluruh komponen agar mampu memperkuat keimanan umat Islam. Cara ini dinilai penting untuk menangkal paham radikalisme.
"Kita harus bangun dan buktikan stigma kita dengan perkuatan keimanan ke seluruh umat. Maka itu menjadi pekerjaan kita bersama sama tidak setuju dengan radikalisme, makanya saya buat perkuatan umat dengan membangun ahklakul karimah (akhlak yang terpuji)," ujarnya dalam Tabligh Akbar yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Hidayahtullah, Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Kota Makassar, Sabtu, 3 April 2021.
Menurut Danny, sapaan Wali Kota Makassar tersebut, apa gunanya membangun umat jika masyarakat terintimidasi kesehatannya akibat pandemi. Dalam kesempatan itu, dia juga mengenalkan Makassar Recover yang salah satu programnya adalah vaksinasi massal bagi imam dan marbot masjid.
Tampak hadir dalam acara itu, di antaranya petinggi ormas Islam Hidayatullah yang juga mantan anggota DPD RI, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, tokoh politisi keummatan yang juga Tim Transisi Pemkot Makassar, Muhammad Iqbal Djalil, serta da'i kondang Muhammad Fahrrurazi Anshar, yang hadir memberikan tausiyah.
Menurut ketua panitia acara, Muhtar Dg Lau, kegiatan tablig akbar terselenggara dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan sekaligus sebagai ajang silaturah,o bersama warga BTP.
"Dalam rangka mempererat tali silaturahmi serta menyambut Bulan Suci Ramadhan 1442 H ini, kami  menggelar berbagai kegiatan, di antaranya tablig akbar, pelatihan tata cara memandikan jenazah, pengajian dan bazar Ramadhan," ucapnya.
Usai acara, Wali Kota Makassar meninjau lokasi stand Bazar Ramdhan. Danny menyempatkan bercakap-cakap dengan peserta bazar sambil membeli dua botol madu dan beberapa bungkus buah kurma.
BNPT dan PNM Perkuat Kolaborasi Pencegahan Radikalisme Melalui Pemberdayaan Ekonomi
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memperkuat kerja sama strategis dalam upaya pencegahan radikalisme di Indonesia.
