Inisiator Pembuat Video Seruan Pembebasan Habib Rizieq Minta Maaf

Helmi Tanjung, pembuat video seruan pembebasan Habib Rizieq, meminta maaf.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Helmi Tanjung, inisiator pembuat video seruan pembebasan mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, yang melibatkan seratusan siswa dan siswi SMA Negeri 1 Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, minta maaf secara terbuka. Permohonan maaf itu, disampaikan Helmi Tanjung melalui sebuah video berdurasi 1 menit 13 detik.  

Mengutip pernyataan permohonan maaf melalui video yang diterima VIVA, Sabtu 3 April 2021, Helmi Tanjung menyebutkan jika video yang melibatkan siswa dari SMA Negeri 1 Ulakan Tapakis itu ia buat di kawasan makam ulama ternama Syekh Burhanuddin Ulakan pada  Selasa 16 Maret 2021. 

“Saya bernama Helmi Tanjung, meminta maaf atas pembuatan video yang melibatkan siswa dan siswi SMA 1 Ulakan Tapakis, kemarin selasa 16 Maret 2021 bertempat di area makam Syekh Burhanuddin Ulakan tentang permohonan pembebasan Habib Rizieq Shihab,” kata Helmi Tanjung.

Dengan perbuatan saya ini, kata Helmi Tanjung, berdampak dapat mengakibatkan, merugikan pihak sekolah dan siswa-siswi tersebut. Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh kalangan, masyarakat, TNI, Polri dan semuanya. 

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Sumatra Barat, Adib Alfikri menegaskan, video itu dibuat oleh oknum masyarakat yang kebetulan merupakan simpatisan eks FPI. Berdasarkan klarifikasi dari pihak sekolah, video itu dibuat dua pekan yang lalu usai ujian Sekolah Daring Berbasis WEB (USDBW) siswa kelas 12. Saat itu, mereka melakukan kunjungan ke makam Syekh Burhanuddin Ulakan. 

“Mereka (siswa) ini pergi ke sana setelah ujian terakhir hari selasa itu. Pergi malapeh niek (melepas niat). Ini sesuai dengan tradisi masyarakat Ulakan Tapakis pada umumnya. Ketika hendak berfoto bersama di lingkungan makam itu, ada seorang oknum yang memanfaatkan momen itu untuk membuat video pernyataan sikap itu,” kata Adib Alfikri.

Sebelumnya, sebuah video berdurasi 26 detik yang berisi tentang seruan membebaskan mantan Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab yang kini sedang menghadapi kasus hukum, beredar di media sosial. 

Video itu, menimbulkan reaksi beragam lantaran diserukan oleh seratusan siswa dan siswi SMA yang diduga dari SMA Ulakan Tapakis Padang Pariaman. Dalam video itu, mereka dipandu oleh seorang pemuda yang mengenakan baju kaos lengan panjang dan celana berwarna hitam.

Beredar Foto Bareng Ivan Sugianto dan Kolonel TNI usai Kontroversi Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong

Akun twitter @mukiyo_nggombal merupakan akun yang pertama mengunggah potongan video itu. Pada narasi pendukung, akun itu juga menandai akun @Kemenag_RI dengan tambahan narasi “Pak mentri @Kemenag_RI apa gak sebaiknya sekolah macam ini mending ditutup saja. Pemujaan ke tokoh ormas terlarang hanya akan menebarkan intoleran”.

Baca juga: Densus Gerebek Sebuah Pesantren di Sleman

Siswa yang Dipaksa Sujud dan Menggonggong oleh Pengusaha Surabaya Alami Trauma
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, saat ditemui di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Jumat, 22 November 2024.

Program Sekolah Unggulan untuk Anak-anak Kemampuan di Atas Rata-rata, Kata Mendiktisaintek

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro membuka suara terkait Program Sekolah Unggulan berasrama yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024