Densus 88 Tangkap Tiga Perempuan Terduga Teroris Bom Makassar

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan
Sumber :
  • VIVA/Farhan Faris

VIVA – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap tiga terduga pelaku terorisme terkait aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.

3 Teroris MIT Ditangkap Densus 88, Peran dan Tugas Masing-masing Diungkap

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Komisaris Besar Polisi Ahmad Ramadhan, sejauh ini total ada tujuh tersangka yang ditangkap. Mereka bagian kelompok teroris yang ditangkap pada 6 Januari 2021 di Makassar.

"Kemudian ditangkap kembali tiga tersangka atau terduga teroris," ujar dia di Kompleks Mabes Polri, Selasa, 30 Maret 2021.

Rusia Sebut Semua Pihak yang Terlibat Pembunuhan Jenderal Kirilov di Moskow Akan Dihukum

Tersangka pertama ialah seorang perempuan berinisial MM. Dia berperan memberi motivasi kepada pelaku agar melakukan jihad. Tersangka sudah tahu perencanaan oleh pelaku bom bunuh diri L dan YSF. 

Lalu, ada tersangka kedua berinisial M. Dia merupakan kakak ipar dari tersangka lain yang telah ditangkap sebelumnya. M tergabung dalam kelompok Villa Mutiara di Makassar. 

Ledakan Bom di Thailand, 3 Tewas Puluhan Orang Luka-luka

Ketiga ada seorang perempuan MAN. Dia  berperan sebagai pihak yang menyaksikan langsung pengantin bom bunuh diri berangkat ke lokasi kejadian menggunakan motor. Ketiganya merupakan bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Jadi untuk sementara ini pengembangan di Makassar, 7 orang dalam proses penyidikan, kemudian meninggal 2 orang. Jadi total semua sementara 9. Artinya update-nya bertambah 3 tersangka, ketiganya adalah perempuan," katanya.

Sebelumnya, bom bunuh diri meledak di pintu gerbang Gereja Katedral, Jalan Kajaolaliddo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 28 Maret 2021. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut terduga pelaku berjumlah dua orang dalam insiden itu. 

Listyo menyatakan bahwa mereka merupakan kelompok yang tergabung dari beberapa orang sebelumnya sudah diamankan kepolisian. Mereka kelompok yang pernah melakukan operasi di Jolo, Filipina, 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya