Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Belum Padam hingga Selasa
- ANTARA/Khaerul Izan
VIVA – Unit Manager Commrel & CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna mengatakan api yang melalap tangki di kilang Pertamina Balongan hingga Selasa pagi, 30 Maret 2021, belum juga padam.
Dalam pesan singkatnya di Indramayu, Cecep belum menyampaikan secara detail kondisi terkini kilang Pertamina Balongan, namun yang pasti api sudah dapat dilokalisasi agar tidak merambat ke tangki lainnya.
Menurut Cecep, sumber kebakaran juga belum dapat diketahui, karena sampai saat ini api masih menyala, namun dari laporan diduga disebabkan petir.
Kebakaran kilang Pertamina Balongan terjadi pada Senin dini hari, dan sebelumnya, berdasarkan penuturan warga sekitar lokasi, mereka mencium bau yang sangat menyengat pada Minggu malam.
Beberapa jam kemudian warga mendengar dentuman yang sangat keras disertai api yang membakar tangki kilang Pertamina Balongan.
Akibat kebakaran kilang Pertamina Balongan, seribuan warga diungsikan ke tempat yang lebih aman. Kebakaran itu juga menyebabkan 29 luka ringan dan 6 lainnya luka berat.
Korban Bertambah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat penambahan jumlah korban kebakaran kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan.
Sebelumnya korban luka ringan tercatat sebanyak 14 orang, sedangkan korban luka berat lima orang. Berdasarkan data termutakhir, petang kemarin, jumlah korban bertambah: 29 orang luka ringan, 6 orang luka berat.
Menurut Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jawa Barat Hadi Rachmat, jumlah pengungsi berkurang. Sebanyak 932 orang mengungsi di bagi ke 3 titik: Pendopo Kabupaten Indramayu 320 orang, GOR Bumi Patra 220 jiwa, Masjid Islamic Center Indramayu 392 orang.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Polda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri memastikan penanganan musibah itu memprioritaskan keamanan warga sekitar. Polisi mengisolasi lokasi kebakaran agar percikan tidak merembet ke tangki-tangki lain. Bahkan, area seluas radius dua kilometer dari lokasi kejadian dipastikan hatus steril atau tidak ada warga. (ant)