Wabup: Tidak Ada Gas Beracun Paska Kebakaran Kilang Minyak Balongan

Kebakaran Kilang Minyak Pertamina di Balongan
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim memastikan penanganan warga terdampak kebakaran kilang minyak milik Pertamina RU VI Balongan tertangani dengan aman.

Hasil Survei Unggul, Lucky Hakim: Ini Adalah Anugerah dari Allah

Lucky menilai, kepulan asap dari kobaran api sejak kemarin, tidak berbahaya dan ditangani tim pemadam kebakaran gabungan Indramayu dan Cirebon.

"Asap itu tidak mengeluarkan bau atau gas beracun. Jadi ini tidak, semua berjalan baik, terkendali," ujar Lucky kepada Viva, Selasa 30 Maret 2021.

Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar di Istora Senayan

Lucky menuturkan, warga yang terdampak sebagian sudah ada yang pulang ke rumah. "Ada sebagian yang pulang, sebagian masih di posko pengungsian, orang tuh lebih pada takut saja," katanya.

Sebelumnya Pertamina RU VI Balongan Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu mengalami kebakaran hebat pada 01:00 WIB dinihari. Akibatnya puluhan korban mengalami luka ringan dan luka berat yang ditangani Rumah Sakit Pertamina.

Yayasan Kesehatan Bangun Ekosistem Layanan Berkelanjutan Lewat Digitalisasi

PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah menjadi produk-produk Bahan Bakar Minyak (BBM), Non BBM dan Petrokimia.

RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ±200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma. Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Propinsi Riau. 

Baca juga: Kilang Balongan Indramayu Terbakar, Berapa Kerugian Pertamina?

Ilustrasi SPBU

Kenapa SPBU Asing Kesulitan Bertahan di Indonesia? Ini Penyebabnya!

SPBU asing menghadapi tantangan besar di Indonesia, mulai dari infrastruktur hingga persaingan ketat dengan pemain lokal. Simak alasan dan strategi untuk tetap bertahan.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024